Jumat, 04 November 2016

Apa itu filsafat manusia?



Filsafat manusia jelasnya adalah bagian filsafat yang mengupas apa arti manusia sendiri. Ia mencoba mengucapkan sebaik mungkin apakah sebenarnya makhluk itu disebut “manusia”? 

            Istilah “filsafat manusia” atau “antropologi filosofis” (anthropos dalam bahasa Yunani berarti manusia) tampak lebih eksak karena apa yang dipelajari dengannya adalah manusia sepenuhnya, roh, serta badannya, jiwa serta dagingnya.

            Alasan yang membawa kita untuk mempelajari filsafat manusia yaitu manusia adalah makhluk yang memiliki kemampuan dan kewajiban (sampai batas tertentu) untuk menyelidiki arti yang dalam dari “yang ada”. Ia memikirkan dan bertanya tentang segala hal. Maka, tidak heran bahwa ia cenderung secara spontan untuk bertanya: apakah artinya menjadi manusia? Kerap kali, sejak usia remaja, manusia merasa dalam dirinya sendiri yang paling pribadi suatu dorongan yang menurut Sokrates, telah didengarnya di bawah langit Delphi: “Kenalilah dirimu sendiri!”

            Lagi pula, tiap orang bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri. Meskipun ia tidak perlu mengenal dan mengerti segala hal, setidak-tidaknya ia harus mengenal dan mengeti dirinya sendiri secara cukup mendalam untuk dapat mengatur sikapnya dalam hidup ini. Tetapi, untuk dapat mengerti diri, untuk membedakan apa yang baik atau buruk baginya, ia harus sudah memperoleh pandangan yang cukup tepat tentang apa hakikat kodrat manusia itu.

Sumber : Abidin, Zainal. 2006. Filsafat Manusia, Memahami Manusia Melalui Filsafat. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar