1. Thales (Yunani, 624-646 SM)
Thales adalah seorang filsuf. Tokoh ini ahli dalam bidang
matematika, astronomi, fisika dan ilmu alam.Thales lahir di Yunani dan kemudian
pergi ke Mesir untuk belajar. Ia mengukur ketinggian piramida dengan
menggunakan konsep ruang dan waktu untuk bangun serta memprediksi peredaran
Matahari. Tak heran ia disebut sebagai bapak awal ilmu Matematika dan
Astronomi.
Teorema Thales
Thales
mengemukakan proposisi yang dikenal dengan theorema Thales, yaitu:
1) Lingkaran
dibagi dua oleh garis yang melalui pusatnya yang disebut dengan diameter.
2) Besarnya
sudut-sudut alas segitiga sama kaki adalah sama besar.
3) Sudut-sudut
vertikal yang terbentuk dari dua garis sejajar yang dipotong oleh sebuah garis
lurus menyilang, sama besarnya.
4) Apabila
sepasang sisinya, sepasang sudut yang terletak pada sisi itu dan sepasang sudut
yang terletak dihadapan sisi itu sama besarnya, maka kedua segitiga itu
dikatakan sama sebangun.
5) Segitiga
dengan alas diketahui dan sudut tertentu dapat digunakan untuk mengukur jarak
kapal.
2. Phytagoras (582-493 SM)
Meskipun Phytagoras adalah master filsafat tapi dia juga
mempelajari musik dan ilmu-ilmu lainnya. Ia lahir di Yunani dan kemudian ke
Mesir dan Babilonia untuk belajar. Mencetuskan aksioma-aksioma, postulat-postulat yang perlu dijabarkan terlebih
dahulu dalam mengembangkan geometri. Bukan orang yang menemukan suatu teorema
Pythagoras namun dia berhasil membuat pembuktian matematis. Pythagoras
menemukan sebagai bilangan irrasional. Phytagoras terkenal dengan dalilnya yang
menerangkan bahwa dalam segitiga siku-siku, kuadrat dari sisi miring sama
dengan jumlah kuadrat dari kedua sisi yang lainnya. Sebuah segitiga siku-siku
yang sisi-sisinya ke 3: 4: 5 adalah dasar dari proposisi matematika untuk
perhitungan sudut dalam segitiga c2 = a2 + b2
3. Euclides (Yunani, sekitar 300 SM)
Mungkin namanya kurang dikenal, tapi beliau disebut sebagai “Bapak
Geometri” karena menemukan teori bilangan dan geometri. Subyek-subyek yang
dibahas adalah bentuk-bentuk, teorema Pythagoras, persamaan dalam aljabar,
lingkaran, tangen, geometri ruang, teori proporsi dan lain-lain. Euclides menulis sebuah buku
13-volume geometri. Dalam buku-bukunya ia menyatakan aksioma (pernyataan
sederhana) dan membangun semua bukti tentang geometri berdasarkan aksioma.
Contoh Euclides aksioma adalah, “ada satu dan hanya satu garis lurus garis lurus,
di mana dua garis lurus melewati titik“. Buku-buku menjadi karya-karyanya
sangat penting dan menjadi acuan dalam materi Geometri. Alat-alat temuan Eukluides antara lain mistar dan jangka yang kita
gunakan sekarang di sekolah.
4. Archimedes (Yunani, 287-212 SM)
Archimedes
mengaplikasikan prinsip matematika, fisika dan membuat banyak penemuan. Ia
menemukan prinsip tuas yang dapat menggerakkan benda berat hanya dengan sedikit
usaha. Dia menunjukkan hal ini dengan menggerakkan prinsip kapal dengan tuas. Archimedes
juga mengatakan, “jika saya diberi sebuah tuas yang cukup panjang dan
titik penumpu, saya dapat memindahkan Bumi“. Archimedes menggunakan
pengetahuannya tentang kepadatan untuk menemukan bahwa mahkota yang dibuat
untuk Raja dibuat dengan emas murni. Ia juga mempelajari lingkaran dan
menemukan perhitungan π (pi) dalam menghitung keliling
lingkaran dan luas lingkaran. Ia adalah ahli
matematika terbesar sepanjang zaman dan di zaman kuno. Tiga karya Archimedes
membahas geometri bidang datar, yaitu pengukuran lingkaran, kuadratur dari
parabola dan spiral.
5. Ali bin Abi Thalib (Saudi Arabia
658-695 M)
Sejak kecil Ali bin Abi Thalib seperti berbagai ilmu dan
berpartisipasi dengan Nabi Muhammad. Kemudian Ali menikah dengan putri Rasul,
Fatimah ra dan tinggal di sangat sangat sederhana. Meski tinggal di
kesederhanaan Ali tidak surut dalam mencari ilmu pengetahuan, tak heran bila
Rasul pernah bersabda, “Jika saya Kota Ilmu maka Ali adalah gerbang“.
Ketika nomor simbol awal dalam matematika menggunakan huruf seperti yang pernah
diajarkan oleh orang Romawi sebagai Ali mempopulerkan simbol angka dalam huruf
Arab dengan yaitu 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9 dan 0 . Ali juga yang
menyederhanakan penulisan lambang dari angka Romawi di mana sepuluh dengan “X”,
dengan “C” ratus, seribu dengan “M” dan seterusnya status penduduk tetap dengan
menambahkan angka nol di belakangnya seperti 10, 100, 1000 dan seterusnya.
6. Ibnu Sina (980 – 1037 M)
Ibnu Sina dikenal juga sebagai Avicenna di Dunia Barat
adalah seorang filsuf, ilmuwan, dan juga dokter kelahiran Persia (sekarang
sudah menjadi bagian Uzbekistan). Ia juga seorang penulis yang produktif dimana
sebagian besar karyanya adalah tentang filosofi dan pengobatan. Bagi banyak
orang, beliau adalah “Bapak Pengobatan Modern” dan masih banyak lagi sebutan
baginya yang kebanyakan bersangkutan dengan karya-karyanya di bidang
kedokteran. Karyanya yang sangat terkenal adalah Qanun fi Thib yang merupakan
rujukan di bidang kedokteran selama berabad-abad. Dia adalah pengarang dari 450
buku pada beberapa pokok bahasan besar. Banyak di antaranya memusatkan pada
filosofi dan kedokteran. Dia dianggap oleh banyak orang sebagai “bapak
kedokteran modern.” George Sarton menyebut Ibnu Sina “ilmuwan paling
terkenal dari Islam dan salah satu yang paling terkenal pada semua bidang,
tempat, dan waktu.
7. Leonardo Da Vinci (Italia, 1452-1519
M)
Sejak kecil Leonardo Da Vinci telah menunjukkan kemampuan
khusus dalam bidang matematika, lukisan musik, dan daerah lainnya. Secara
khusus ia mencintai lukisan dan studi seni. Sebagai seorang pelukis dan
pematung, ia menghasilkan sebuah karya, salah satunya yang terkenal karena
lukisan Monalisa. Sebagai arsitek terkemuka ia juga meninggalkan banyak
karya-karya besar dan monumental. Leonardo Da Vinci juga mempelajari geometri
dan menggunakan metode membuat subjek lukisan jatuh di atas segitiga
imajiner.Metode ini disebut komposisi piramida. Untuk melukis gambar ruang pada
kanvas datar ia menggunakan semua metode garis horizontal paralel terlihat
menuju titik tertentu. Metode ini dikenal dengan nama perspektif.
8. Copernicus (Polandia, 1.473-1.543 M)
Copernicus
mempelajari astronomi, matematika, fisika, ilmu pengetahuan, hukum dan
kedokteran. Harinya umumnya percaya bahwa Matahari, Bulan dan bintang bergerak mengelilingi
bumi karena bumi dianggap sebagai pusat tata surya. Tapi Copernicus yakin bahwa
pusat alam semesta bukanlah bumi, namun Matahari di mana semua benda-benda
langit berputar mengelilingi matahari. Ini bertentangan dengan filsafat pikiran
Copernicus dan agama tradisional. Yang terkenal mengungkapkan teorinya dalam
bukunya berjudul “rotasi benda-benda langit“. Ia mendapat ancaman
hukuman mati atas teorinya tersebut oleh Gereja, karena dianggap menentang
dogma-dogma akademik yang dikeluarkan Gereja.
9. Galileo Galilei (Italia, 1564-1642
M)
Galileo belajar matematika, fisika dan astronomi. Setelah
orang percaya bahwa kecepatan benda jatuh tergantung pada berat benda
dijatuhkan. Dalam teori itu disebutkan bahwa jatuhnya benda yang lebih berat
akan lebih cepat daripada benda ringan. Galileo membantah teori atas dasar
keyakinan bahwa kecepatan jatuhnya sebuah benda tidak tergantung pada berat
badan. Dia membuktikannya dengan menjatuhkan dua potong logam yang satu lebih
berat dari yang lain dari atas Menara Miring Pisa. Bahkan pada titik ini semua
orang setuju teorinya benar, tapi hari dengan bukti secara langsung menerima
teori bahwa orang dengan takjub besar. Setiap saat ketika ia menonton berayun
pada chandelier Gereja, ia mencatat bahwa terlepas dari berapa banyak benda itu
berayun ke samping, waktu yang dibutuhkan untuk setiap gerakan 1 bolak-balik
(getaran) adalah sama. Pada akhir hidupnya Galileo Galilei dijatuhi hukuman
mati oleh Gereja untuk mendukung gagasan Copernicus bahwa bumi berputar
mengelilingi matahari.
10. Rene Descartes (France 1.596-1.650
M)
Descartes mempelajari Matematika, fisika, politik dan
filsafat. Dia adalah orang yang pertama kali menggunakan sistem dua atau tiga
nomor seperti (A, B) atau (A, B, C) sebagai koordinat untuk menggambarkan poin
di pesawat atau di ruang angkasa. Dengan cara ini pernyataan tentang gambar
dalam geometri dari titik digariskan oleh Euclides dapat diterjemahkan ke dalam
pernyataan mengenai angka. Dalam karyanya La
geometrie, Descartes memperlihatkan bahwa sepasang garis lurus yang berpotongan
dapat digunakan untuk memperlihatkan posisi titik pada sebuah bidang. untuk
menghormatinya, konsep tersebut dinamakan sistem koordinat cartesius. Dengan
sistem ini, munculah cabang matematika baru, yaitu geometri analitik. Menurut
saga, Descartes mendapat ide ketika ia sedang terbaring sakit di tempat tidur.
11. Blaise Pascal (Prancis 1.623-1.662
M)
Blaise Pascal adalah seorang ahli matematika, fisika,
teologi serta penyair. Pascal menjadi sangat tertarik pada matematika, khususnya
geometri ketika dia 6 atau 7 tahun. Ketika itu ayahnya menyingkirkan buku
matematika karena ia percaya bahwa anak-anak tidak harus belajar bahwa dalam
sebuah buku yang sulit. Namun Pascal masih mempelajarinya secara
sembunyi-sembunyi. Pada usia 12 tahun tanpa memperoleh bantuan orang lain, ia
menemukan bahwa jumlah semua sudut dalam sebuah segitiga selalu 180. Dia
menunjukkan kepada ayahnya dan menjelaskan dengan jelas. Ayahnya begitu terpana
sampai akhirnya diperbolehkan anaknya terus belajar matematika dengan
impunitas. Dalam 19 tahun Pascal telah menemukan mesin hitung yang menggunakan
roda gigi. Dalam fisika, ia menemukan prinsip tekanan dalam cairan maka prinsip
ini diabadikan dirinya.
12. Seki Takakazu (Japan 1.642-1.708 M)
Pada waktu hidupnya, Jepang menggunakan sistem angka Cina
daripada sistem berbelit-belit dari angka Arab untuk mewakili angka. Mereka
juga menggunakan alat-alat yang terbuat dari kayu (disebut Sangi) yang pertama
kali dikembangkan di China kuno untuk membangun metode pengukuran. Pada saat
itu metode yang luas untuk mengukur Seki menemukan luas daerah yang dibatasi
oleh kurva kurva atau volume benda ruang yang saat ini disebut “integral“.
13. Isaac Newton (Perancis, 1.642-1.727
M)
Isaac Newton adalah salah satu matematikawan besar serta
fisika belajar. Ia menemukan hukum gravitasi dan menyimpulkan teori bahwa
gravitasi adalah gaya tarik obyek ke obyek lain. Semakin jauh jarak antara dua
benda semakin lemahlah gaya gravitasi antara dua benda. Gerak Bulan
mengelilingi bumi dapat dijelaskan dengan hukum gravitasi. Newton juga
menemukan hukum gerak yang merupakan dasar dari dinamika. Dia tertarik dengan
astronomi dan menemukan jenis teleskop reflektor akhirnya diabadikan dengan
namanya.
14. Gottfried Wilhelm Leibniz (Jerman
1.646-1.716 M)
Ayah Gottfried Wilhelm Leibniz adalah seorang profesor di
Universitas tetapi meninggal ketika langkah Leibniz pada usia enam. Sejak itu
kaum muda belajar sendiri dan Leibniz membantu dengan bimbingan ibunya. Belajar
mandiri membuat Leibniz bebas dari cara berpikir tradisional. Ia dan Newton
merumuskan gagasan dasar tentang “kalkulus differensial“.
15. Johan Gauss (Jerman 1.777-1.885 M)
Johann Gauss adalah seorang jenius dalam aritmatika. Ketika
ia berusia 9 tahun seorang guru kepada siswa di kelasnya untuk menambah deretan
angka 1 2 3 … 40. Gauss hanya membutuhkan waktu beberapa saat saja tanpa
menulis apapun untuk mendapatkan jawaban yang 820. Saat dewasa ia menjadi salah
satu tokoh Matematikawan terkenal dunia.
16. Socrates (427-347 SM)
Filosofi besar dari Yunani.Pencipta
ajaran serba cita, karena itu filosofinya
dinamakan idealisme. Ajarannya lahir karena pergaulannya dengan kaum sofis. Plato
merupakan ahli pikir pertama yang menerima paham adanya alam bukan benda.
17. Appolonius (262-190 SM)
Kurang begitu terkenal
juga. Tapi konsepnya mengenai parabola, hiperbola, dan elips banyak memberi
sumbangan bagi astronomi modern. Ia merupakan seorang matematikawan yang ahli
dalam geometri. Teorema Appolonius menghubungkan beberapa unsur dalam segitiga.
18. Diophantus (250-200 SM)
Ia
merupakan “Bapak Aljabar” bagi Babilonia yang mengembangkan konsep-konsep
aljabar Babilonia. Karya besar Diophantus berupa buku aritmatika, buku karangan
pertama tentang sistem aljabar. Bagian yang terpelihara dari aritmatika
Diophantus berisi pemecahan kira-kira 130 soal yang menghasilkan
persamaan-persamaan tingkat pertama.
19. Leonhard Euler
(1707-1783 M)
Euler adalah salah satu ahli matematika
terkemuka sepanjang masa. Geometri dan kalkualus mencatat banyak sekali
pemikirannya,tapi yang paling utam Euler telah menyelidiki suatu bidang baru
yang dinamakan topologi.
20. John Napier (1550-1617
M)
Ide tentang logaritma
ditemukan oleh bangsawan dari Merchiston ini. Dengan bantuan logaritma, perhitunagan
yang melibatkan bilangan-bilangan besar dapat dipermudah.
Sumber :
http://miftakhuljannah96.blogspot.co.id/2015/06/tokoh-tokoh-filsafat-matematikafilsafat.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar