Filsafat
ilmu merupakan bagian dari epistemology (filsafat pengetahuan) yang secara
spesifik mengkaji hakikat ilmu (pengetahuan ilmiah). Ilmu merupakan cabang
pengetahuan yang mempunyai ciri-ciri tertentu. Meskipun secara metodologis ilmu
tidak membedakan ilmu-ilmu alam dengan
ilmu-ilmu sosial, namun karena permasalahan-permasalahan teknis yang bersifat
khas, maka filsafat ilmu sering dibagi menjadi filsafat ilmu-ilmu alam dan
filsafat ilmu-ilmu sosial. Pembagian ini lebih merupakan pembatasan
masing-masing bidang yang ditelaah, yakni ilmu-ilmu alam atau ilmu-ilmu sosial,
yang tidak mencirikan cabang filsafat yang bersifat otonom. Ilmu memang berbeda
dari pengetahuan secar filsafat, namun tidak terdapat perbedaan yang prinsipil
antara ilmu-ilmu alam dan ilmu-ilmu sosial, dimana keduanya mempunyai ciri-ciri
keilmuan yang sama.
Landasan
ontologis, mengkaji tentang beberapa
pertanyaan seperti: obyek apa yang ditelaah ilmu? Bagaimana wujud yang hakiki
dari obyek tersebut? Bagaimana hubungan antara obyek tadi dengan daya tangkap
manusia? (seperti berpikir, merasa dan mengindra) yang membuahkan pengetahuan?
Landasan
epistemologis, mengkaji tentang beberapa pertanyaan seperti:
bagaimana proses yang memungkinkan ditimbanya pengetahuan yang berupa ilmu?
Bagaimana prosedurnya? Hal-hal apa yang harus diperhatikan agar kita
mendapatkan pengetahuan yang benar? Apa yang disebut kebenaran itu sendiri?
Apakah kriterianya? Cara/teknik/sarana apa yang membantu kita dalam mendapatkan
pengetahuan yang berupa ilmu?
Landasan
aksiologis, mengkaji tentang beberapa
pertanyaan berupa: untuk apa pengetahuan yang berupa ilmu itu dipergunakan?
Bagaimana kaitan antara cara pengguanaan tersebut dengan kaidah-kaidah moral?
Bagaimana penentuan obyek yang ditelaah berdasarkan pilihan-pilihan moral?
Bagaimana kaitan anatara teknik prosedural yang merupakan operasionalisasi
metode ilmiah dengan norma-norma moral/professional?
Semua
pengetahuan apakah itu ilmu, seni, atau pengetahuan apa saja pada dasarnya
mempunyai ketiga landasan ini. Yang berbeda adalah materi perwujudannya serta
sejauh mana landasan-landasan dari ketiga aspek ini diperkembangkan dan
dilaksanakan. Dari semua pengetahuan maka ilmu merupakan pengetahuan yang aspek
ontologis, epistomologis dan aksiologisnya telah jauh lebih berkembang
dibandingkan dengan pengetahuan-pengetahuan lain dan dilaksanakan secara
konsekuen dan penuh disiplin. Dari penilitian ini lah sebenarnya berkembang
pengertian ilmu sebagai disiplin yakni pengetahuan yang mengembangkan dan
melaksanakan aturan-aturan mainnya dengan penuh tanggung jawab dan
kesungguhannya.
Jujun.
2009. Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer. (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar