Candi
Borobudur merupakan kemegahan yang kita miliki, dan telah diakui oleh dunia
sebagai 7 keajaiban dunia. Candi Borobudur dibangun pada abad ke-9 , dan sangat
jelas bangunan ini jauh lebih dulu dibangun sebelum Angkor wat di kamboja. Candi
Borobudur masih banyak menyimpan misteri dan keunikan nya sampai sekarang.
1.
Misteri
Angka 1
Arsitektur
Candi Borobudur memiliki keunikan secara matematik. Beberapa bilangannya akan
menghasilkan angka 1 bila dijumlahkan. Mari kita buktikan Sob!
·
Jumlah tingkatan Borobudur ada
10, angka 10 ini bila dipecah menjadi 1+0=1
·
Jumlah stupa di Arupadhatu, yang
di dalamnya memiliki patung ada 32+24+16+1=73, angka 73 bila dijumlahkan
menjadi 7+3=10, angka 10 dipecah lagi menjadi 1+0=1
·
Jumlah Patung Candi Borobodur
totalnya ada 505, jika dijumlahkan 5+0+5=10 hasilnya tetap sama dengan
matematik yang sebelumnya, tetap menghasilkan angka awal yaitu 1. Dan angka 1
ini bisa diterjemahkan bahwa 1 adalah Tuhan sebagai poros Kehidupan.
2.
Lenyap
dari peradaban
Candi
Borobudur sempat lenyap dari peradaban karena letusan Gunung Merapi, yaitu pada
tahun 1006. Bisa dibayangkan betapa dahsyatnya Letusan yang dihasilkan oleh
Icon Jogja tesebut. Namun akhirnya pada tahun 1814 Candi Borobudur ditemukan
kembali.
3.
Danau
Purba
Candi
Borobudur ternyata dulunya dibangun ditengah danau, dan ini menjelaskan bahwa
candi Borobudur dibangun dengan tema bunga teratai. Bungai teratai sendiri
memiliki filosofi yang begitu dalam akan nilai spiritual dan kehidupan.
Masalahnya bekas danau itu tak tampak, kalau kita tidak melihatnya dari atas
menggunakan helikpoter
4.
Pembangunan
Candi Borobudur
Ini
juga masih menjadi misteri yang belum terkuak sampai sekarang, yaitu bagaimana
cara membangun candi Borobudur. Yang kita ketahui sampai sekarang hanyalah
bahwa candi Borobudur dibangun tanpa menggunakan semen, dan penempatan batu,
stupa, dan patungnya memiliki angka, semua terpasang sesuai rumus. Jika
penasaran Sob bisa dating ke Museum karmawibangga. Batu tersebut memiliki code,
dan sampai sekarang batu itu belum bisa terpasang.
5.
Piramida
Sempurna
Arsitektur
yang dimiliki oleh Candi Borobudur hanya dimiliki oleh Candi Borobudur itu
sendiri, Kalian semua tak akan pernah bisa melihat susunan bangunan ini di
Negara manapun, Karena Candi Borobudur dibangun sebagai lambang keselarasan
hidup dalam satu naungan yaitu Tuhan.
6.
Dijaga
oleh Designernya sendiri
Candi
Borobudur dirancang oleh Gunadharma, dan Sang Gunadharma ini sampai sekarang
masih berada di Candi Borobudur untuk menjaga hasil designnya. Kalian semua
bisa melihatnya dengan samar-samar. Sang Gunadharma menjaga dalam posisi Budha
Tidur. Tapi kita harus jeli jika memang ingin melihat nya. Kalian semua bisa
menayakan sama Tour Guide disana.
Keunikan Candi Borobudur
Candi
Borobudur memiliki 10 tingkat yang terdiri dari 6 tingkat berbentuk bujur
sangkar, 3 tingkat berbentuk bundar melingkar dan sebuah stupa utama sebagai
puncaknya. Di setiap tingkat terdapat beberapa stupa. Seluruhnya terdapat 72
stupa selain stupa utama. Di setiap stupa terdapat patung Buddha. Sepuluh
tingkat menggambarkan filsafat Buddha yaitu sepuluh tingkatan Bodhisattva yang
harus dilalui untuk mencapai kesempurnaan menjadi Buddha di nirwana.
Kesempurnaan ini dilambangkan oleh stupa utama di tingkat paling atas. Struktur
Borobudur bila dilihat dari atas membentuk struktur mandala yang menggambarkan
kosmologi Buddha dan cara berpikir manusia.
Di
keempat sisi candi terdapat pintu gerbang dan tangga ke tingkat di atasnya
seperti sebuah piramida. Hal ini menggambarkan filosofi Buddha yaitu semua
kehidupan berasal dari bebatuan. Batu kemudian menjadi pasir, lalu menjadi
tumbuhan, lalu menjadi serangga, kemudian menjadi binatang liar, lalu binatang
peliharaan, dan terakhir menjadi manusia. Proses ini disebut sebagai
reinkarnasi. Proses terakhir adalah menjadi jiwa dan akhirnya masuk ke nirwana.
Setiap tahapan pencerahan pada proses kehidupan ini berdasarkan filosofi Buddha
digambarkan pada relief dan patung pada seluruh Candi Borobudur.
Candi
Borobodur adalah monumen Budha terbesar di dunia. Dibangun pada masa Raja
Samaratungga dari Wangsa Syailendra pada tahun 824. Candi Borobudur dibangun
300 tahun sebelum Angkor Wat di Kamboja dan 400 tahun sebelum katedral-katedral
agung di Eropa. Candi Borobudur memiliki luas 123x123 m² dengan 504 patung
Buddha, 72 stupa terawang dan 1 stupa induk. Bentuk candi ini beraksitektu.
Bahan
dasar penyusun Candi Borobudur adalah batuan yang mencapai ribuan meter kubik
jumlahnya. Sebuah batu beratnya ratusan kilogram. Hebatnya, untuk merekatkan
batu tidak digunakan semen. Antarbatu hanya saling dikaitkan, yakni batu
atas-bawah, kiri-kanan, dan belakang-depan. Bila dilihat dari udara, maka
bentuk Candi Borobudur dan arca-arcanya relatif simetris. Kehebatan lain, di
dekat Candi Borobudur terdapat Candi Mendut dan Candi Pawon. Ternyata
Borobudur, Mendut, dan Pawon jika ditarik garis khayat, berada dalam satu
garis.
Jika kita review inilah
keistimewaan Candi Borobudur.
Candi Borobudur dibangun antara abad
ke-8 dan ke-9, 300 tahun sebelum Angkor Wat di Kamboja dan 400 tahun sebelum
katedral-katedral agung di Eropa.
Candi Borobudur memiliki
luas 123x123 m2 dengan 504 patung Buddha, 72 stupa terawang dan 1 stupa induk.
UNESCO mengakuinya sebagai salah satu monumen Buddha terbesar di dunia.
Candi
Borobudur memiliki 2672 panel relief yang bila disusun berjajar akan mencapai
panjang 6 kilometer. UNESCO memujinya sebagai ansambel relief Buddha terbesar
dan paling lengkap di dunia, tak tertandingi dalam nilai seni, setiap adegannya
adalah mahakarya yang utuh.
Candi
Borobudur dibangun dari 60.000 meter kubik batuan vulkanik dari Sungai Elo dan
Progo yang terletak sekitar 2 km sebelah timur candi.
Candi
Borobudur memiliki 100 talang air berbentuk makara (patung ikan berkepala
gajah) sebagai saluran air sekaligus untuk menambah keindahan candi. Dahulu,
air hujan yang mengalir melalui makara akan terlihat seperti air mancur.
Candi
Borobudur adalah puzzle raksasa yang tersusun dari 2 juta balok batu vulkanik
yang dipahat sedemikian sehingga saling mengunci (interlock).
Berhubung
saat itu sistem metrik belum dikenal maka satuan panjang yang digunakan untuk
membangun Candi Borobudur adalah tala yang dihitung dengan cara merentangkan
ibu jari dan jari tengah atau mengukur panjang rambut dari dahi hingga dasar
dagu.
Candi
Borobudur dibangun selama 75 tahun di bawah pimpinan arsitek Gunadarma, tentu
saja tanpa bantuan computer, semua dibangun secara manual.
Sejak
pertengahan abad ke-9 hingga awal abad ke-11, Candi Borobudur menjadi tempat
peziarahan umat Buddha dari China, India, Tibet, dan Kamboja
Sumber: Titi Hartati
Sumber: Titi Hartati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar