Semenjak memasuki abad ke-14 dan
ke-15, deforestasi tidak hanya berarti proses konversi dari lahan hutan menjadi
lahan pertanian. Deforestasi berubah arti menjadi degradasi dan pengurangan
kualitas maupun kuantitas dari hutan baik segi kepadatan pohon maupun struktur
pohon. Definisi deforestasi semakin melebar dengan masuknya fenomena penurunan
jumlah tumbuh-tumbuhan dan hewan, keragaman spesies dan keragaman genetik sebagai
bagian dari deforestasi.
Intinya, deforestasi menjadi tidak
lagi bermanfaat tatkala deforestasi tersebut melebihi jumlah yang seharusnya.
Abad ke-14 dan ke-15 menjadi awal dari proses deforestasi karena pada abad ini
karena semenjak era ini penebangan hutan tidak lagi bertujuan untuk membuka
lahan pertanian sebagaimana yang terjadi sebelumnya. Semenjak abad ke-14 dan
ke-15, penebangan hutan dilakukan untuk hal-hal yang tidak berkaitan dengan
pertanian seperti untuk membuat kapal perang-kapal perang bagi keperluan berperang.
Apalagi tatkala memasuki era revolusi industri, deforestasi di Eropa terjadi
secara besar-besaran. Jadi, benua Eropa lah yang pertama kali mengalami
deforestasi.
Kita semua tahu, dulu belum ada minyak
bumi untuk melakukan proses pembakaran. Jadi orang masih menggunakan arang dan
kayu bakar untuk melakukan pembakaran. Arang tak lain adalah hasil dari
pembakaran kayu. Jadi, dahulu kala untuk menjalankan mesinmesin industri,
manusia membutuhkan kayu yang banyak. Alhasil, Inggris pada abad ke-17 dan
ke-18 mengalami deforestasi besarbesaran. Bahkan pada waktu itu, Inggris sempat
mengalami krisis energi karena hutan-hutannya telah habis ditebang. Terpaksa
Inggris harus mengimpor kayu dari negara lain.
Memasuki abad ke-20, deforestasi tidak
hanya terjadi di Eropa, tapi telah menjamur ke seluruh dunia. Skalanya pun yang
tadinya hanya skala negara berubah menjadi berskala global. Bahkan, sekarang,
daerah yang paling banyak terjadi deforestasi adalah wilayah tropis yang mana di
sana berhimpun negara-negara berkembang seperti Indonesia. Makanya, sekarang
ini orang lebih sering menggunakan frase deforestasi dan degradasi hutan tropis
daripada istilah deforestasi aja.
Deforestasi hutan tropis atau yang
dalam bahasa Inggris disebut tropical deforestation menjadi ancaman
nyata bumi karena hutan tropislah yang merupakan sebenar-benarnya hutan.
Dibandingkan dengan hutan-hutan lain di dunia, luas wilayah hutan tropis yang ada
di dunia ini sangatlah luas dan tentunya terdapat ribuan spesies di dalamnya.
Mirisnya, dibandingkan dengan hutan-hutan lainnya, hutan tropis adalah hutan
yang paling banyak ditebang di dunia ini.
Sekitar 750 sampai 800 juta hektar
dari 1.5 sampai 1.6 milyar hektar hutan tropis yang pernah menutupi permukaan
bumi sekarang sudah habis ditebang. Deforestasi hutan yang paling parah terjadi
di Asia Tenggara yang dijuluki the second of the world’s great biodiversity
hot spots. Hutan tropis di Amazon juga tak kalah dalam hal deforestasi,
tapi tidak separah yang terjadi di Asia Tenggara.
Beberapa negara tropis malah sudah tidak
memiliki hutan lagi karena deforestasi besarbesaran atas hutan tropis mereka.
Contohnya adalah Filipina dimana Sembilan puluh persen hutan tropis telah
ditebang. Pada tahun 1960, wilayah Amerika Tengah masih memiliki 4/5 hutan
tropis dari hutan tropis yang pernah mereka miliki. Namun sekarang hanya
tinggal 2/5 nya saja. Yang paling parah adalah Madagascar dimana 95% dari hutan
hujan tropisnya raib.
Anehnya, di negara-negara Eropa dan
Amerika Utara serta Cina, hutan-hutannya tidak mengalami deforestasi; yang
terjadi justru hutan-hutan di wilayah tersebut luasnya tidak berubah sama
sekali bahkan cenderung meningkat. Padahal, negara-negara inilah yang menjadi
konsumen kayu terbesar di dunia, apalagi negara yang bernama China. Jadi dari
mana mereka mendapatkan kayu? Tentunya mereka mendapatkan kayu dari hasil
penebangan hutan, baik legal maupun liar dari wilayah Asia Tenggara. Di negara
mereka, hutan semakin bertambah, di sisi lain, mereka mengkonsumsi kayu dari hutan-hutan
di negara-negara seperti Indonesia. Hutan kita yang hancur, tapi yang menikmati
kayu-kayunya mereka. Salah satu bentuk ketidakadilan!
Menurut penelitian yang dilakukan oleh
Dr. Mayers atas prakarsa Friend of the Earth ditemukan bahwa setiap
tahunnya, 142.000 kilometer persegi hutan tropis hilang. Ini setara dengan 1.8%
dari luas hutan tropis yang tersisa yakni 7.783.500 kilometer persegi. Jadi,
setiap tahunnya, hutan tropis selalu berkurang 1.8%.
Diagram tersebut menunjukkan bahwa
hampir 77% deforestasi terpusat di enam negara aja. Amat sangat disayangkan,
Indonesia masuk ke dalam kelompok enam negara yang menyumbang 77% deforestasi
di dunia.
Nah dari negara-negara penyumbang
deforestasi, Dr. Myers membagi-bagi lagi negaranegara tersebut ke dalam katagori
yang lebih kecil biar terlihat negara mana yang paling banyak menyumbangkan deforestasi
dari kelompok negara-negara yang mengalami deforestasi. Hasilnya sungguh
mengejutkan. Indonesia, Brazil, dan Zaire menjadi menyumbangkan 52% dari total deforestasi
yang terjadi di bumi. 48% lainnya baru dibagi-bagi ke negara-negara penyumbang
deforestasi lainnya . Jadi apa kesimpulannya? Kesimpulannya Indonesia menjadi penyumbang
terbesar seluruh total deforestasi yang terjadi di bumi ini. Dahsyat bukan?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar