Kamis, 29 Desember 2016

Keanekaragaman Hayati di Bumi



They kill good trees to put out bad newspapers.
James G. Watt

Tidak cuma bumi saja yang diciptakan oleh Allah seperti layaknya surga dengan takaran-takaran yang membuat kita takjub akan keseimbangan dan keharmonisannnya. Makhluk hidup yang terdapat diatasnya pun tidak kalah menakjubkannya. Lebih dari jutaan spesies hewan dan spesies tumbuh-tumbuhan yang terhampar di bentangan hijau planet Bumi ini. Belum lagi makhluk hidup yang tersembunyi di dalam bentangan biru planet bumi. Tak dapat kita bayangkan berapa ribu spesies makhluk hidup yang tinggal di hamparan hijau hutan-hutan tropis yang ada di daerah khatulistiwa, dibawah lautan biru, dan di pegunungan tinggi nan elok. Sampai
sekarang, belum ada jumlah yang pasti berapa jumlah spesies yang ada di bumi ini, setiap saat ada saja spesies baru yang ditemukan.

Keanekaragaman hayati merupakan sumber kehidupan bagi umat manusia, karena memiliki potensi untuk menjadi sumber pangan, papan, sandang, obat-obatan serta kebutuhan hidup yang lain. Selain itu, keanekaragaman hayati merupakan sumber ilmu pengetahuan manusia karena masih banyak misteri alam yang terdapat di balik tabir keanekaragaman hayati. Dan tentunya keanekaragaman hayati memiliki nuansa keindahan yang menjadi ayat-ayat (tanda-tanda) bagi kebesaran Allah sehingga manusia makin yakin dengan sang pencipta.

Keanekaragaman hayati atau yang dalam bahasa Inggrisnya disebut biodiversity didefinisikan sebagai variasi kehidupan di muka bumi baik itu variasi dalam hal bentuk maupun sifat di setiap level kehidupan biologi. Sederhananya yang namanya keanekaragaman hayati itu adalah keanekaragaman yang terdapat di sekeliling kita. Coba hitung, ada berapa ribu spesies mamalia di muka bumi ini. Belum lagi ribuan jenis spesies burung, reptil, atau ikan. Jadi, tidak cuma suku bangsa dan agama yang beragam, sesama makhluk hidup pun kita beragam. Makanya disebut bio (makhuk hidup) diversity (keragaman) yang artinya beranekaragam makhluk hidup.

Ada banyak keuntungan yang kita dapatkan dari beranekaragamnya kehidupan di muka bumi. Setiap aneka kehidupan menyimpan rahasianya sendiri yang pada suatu saat akan dapat dimanfaatkan oleh manusia. Contohnya hutan tropis. Di dalam hutan tropis, terdapat begitu banyak keanekaragaman hayati yang belum terjamah oleh pengetahuan manusia. Entah keanekaragaman hayati tersebut berbentuk aneka hewan atau aneka tumbuh-tumbuhan. Namun menurut penelitian, beberapa keanekaragaman hayati yang terdapat di hutan tropis memiliki potensi untuk dijadikan obat-obatan untuk penyakit mematikan seperti kanker.

Untuk sekadar informasi, banyak sekali obat-obatan bagi penyakit-penyakit yang ada sekarang ditemukan di hutan-hutan tropis yang memang masih kaya dengan makhluk-makhluk yang belum terjamah oleh pengetahuan manusia. Sebagai salah satu negara yang memiliki hutan tropis terbesar, Indonesia memiliki potensi sebagai rumah bagi obat-obatan untuk berbagai macam penyakit. Sayangnya, sebagai pemilik hutan tropis, yang memanfaatkan potensi ini malah bukan Indonesia tapi orang-orang Barat yang lantas menjual obatnya dengan mahal ke Indonesia. Indonesia, sejauh yang diketahui, memiliki kurang lebih 900 jenis tanaman obat namun amat disayangkan hanya 120 jenis yang masuk dalam Materia medika Indonesia.

Selain berpotensi menghadirkan obat-obatan yang belum pernah dijumpai oleh manusia, keanekaragaman hayati juga berperan dalam mengurangi tingkat penyebaran suatu virus atau penyakit. Dengan semakin tingginya keanekaragaman hayati, laju penyebaran beberapa virus dan penyakit dapat ditahan dan dikontrol. Kenapa bisa? Bisa, karena setiap penyakit dan virus yang menyerang satu spesies harus beradaptasi dulu dengan spesies lain jika ingin menyerang speses yang berbeda dari spesies yang telah diserang sebelumnya. Yang namanya adaptasikan butuh waktu sehingga semakin banyak spesies yang ada di bumi akan sangat susah bagi satu virus untuk menyebar ke seluruh makhluk hidup yang ada.

Keanekaragaman hayati juga memberikan manusia suplai makanan yang (seharusnya) tidak terbatas. Dengan melihat begitu banyaknya keanekaragaman hayati, sebenarnya yang namanya kelaparan itu sulit untuk terjadi di bumi. Pasalnya, karena ulah manusia, permasalahan seperti kelaparan pun akhirnya muncul (problem ini akan dibahas di chapter berikutnya). Coba dibayangkan, sekitar 80 % sumber makanan kita hanya berasal dari dua puluh macam jenis tumbuh-tumbuhan. Jadi, sebenarnya masih banyak alternatif makanan yang dapat kita manfaatkan. Nantinya, tidak semua orang harus makan beras atau gandum, Di luar yang selama ini kita kenal, ada makanan yang jauh lebih enak dan bergizi. Jadi, kalau memang produksi beras dan gandum sudah tidak dapat ditingkatkan lagi, masih ada ribuan tumbuh-tumbuhan yang dapat
kita konsumsi sehingga yang namanya busung lapar itu sebenarnya bisa dihindari.

Adalah sebuah kesalahan paradigma pembangunan yang terjadi selama ini. Paradigma pembangunan menginginkan semua sumber pangan manusia Indonesia itu harus dihomogenisasi. Seluruh rakyat Indonesia harus makan yang namanya beras. Padahal alam menawarkan keanekaragaman yang sebenarnya dapat dimanfaatkan dengan baik oleh manusia. Gara-gara tergantung dengan beras, Indonesia sering sekali mengalami krisis pangan bahkan karena tidak mampu menyediakan makanan bagi penduduknya, pemerintah kita sampai melakukan impor beras. Padahal Indonesia sebenarnya mempunyai 400 jenis tanaman penghasil buah, 370 jenis tanaman penghasil sayuran, 70 jenis tanaman berumbi, 60 jenis tanaman penyegar dan 55 jenis tanaman rempah rempah. Kenapa kita hanya memakan beras saja. Tidak kreatif tuh namanya.

Selain bermanfaat sebagai sumber makanan, keanekaragaman hayati juga menjadi sumber bagi kebutuhan sandang dan papan manusia. Jika tidak ada yang namanya kapas, rami, dan ulat sutera yang menjadi bahan sandang bagi manusia, bisa-bisa kita hanya bisa berpakaian dengan kulit binatang aja seperti nenek moyang kita zaman batu dahulu. Berkat adanya keanekaragaman hayati, bahan baju kita tidak cuma dari kulit binatang aja.

Dengan adanya keanekaragaman hayati, banyak sekali manfaat yang dapat dipetik oleh kita. Keanekaragaman hayati dapat menjadi sumber bagi materi-materi industri yang berasal dari sumber-sumber biologis. Terus juga bisa bernilai bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan tentunya bisa bernilai ekonomis kalau bisa dikembangkan secara proporsional. Namun yang terpenting dari adanya keanekaragaman hayati adalah fungsinya sebagai penyangga keseimbangan alam. Keanekaragaman hayati juga memainkan peranan penting dalam mengkontrol unsur-unsur kimia di atmosfir dan kesuburan tanah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar