They kill good trees to put out bad newspapers.
James G. Watt
Tidak cuma bumi saja yang diciptakan
oleh Allah seperti layaknya surga dengan takaran-takaran yang membuat kita
takjub akan keseimbangan dan keharmonisannnya. Makhluk hidup yang terdapat
diatasnya pun tidak kalah menakjubkannya. Lebih dari jutaan spesies hewan dan
spesies tumbuh-tumbuhan yang terhampar di bentangan hijau planet Bumi ini.
Belum lagi makhluk hidup yang tersembunyi di dalam bentangan biru planet bumi.
Tak dapat kita bayangkan berapa ribu spesies makhluk hidup yang tinggal di hamparan
hijau hutan-hutan tropis yang ada di daerah khatulistiwa, dibawah lautan biru,
dan di pegunungan tinggi nan elok. Sampai
sekarang, belum ada jumlah yang pasti berapa jumlah spesies yang
ada di bumi ini, setiap saat ada saja spesies baru yang ditemukan.
Keanekaragaman hayati merupakan sumber
kehidupan bagi umat manusia, karena memiliki potensi untuk menjadi sumber pangan,
papan, sandang, obat-obatan serta kebutuhan hidup yang lain. Selain itu,
keanekaragaman hayati merupakan sumber ilmu pengetahuan manusia karena masih
banyak misteri alam yang terdapat di balik tabir keanekaragaman hayati. Dan
tentunya keanekaragaman hayati memiliki nuansa keindahan yang menjadi ayat-ayat
(tanda-tanda) bagi kebesaran Allah sehingga manusia makin yakin dengan sang
pencipta.
Keanekaragaman hayati atau yang dalam
bahasa Inggrisnya disebut biodiversity didefinisikan sebagai variasi
kehidupan di muka bumi baik itu variasi dalam hal bentuk maupun sifat di setiap
level kehidupan biologi. Sederhananya yang namanya keanekaragaman hayati itu
adalah keanekaragaman yang terdapat di sekeliling kita. Coba hitung, ada berapa
ribu spesies mamalia di muka bumi ini. Belum lagi ribuan jenis spesies burung,
reptil, atau ikan. Jadi, tidak cuma suku bangsa dan agama yang beragam, sesama
makhluk hidup pun kita beragam. Makanya disebut bio (makhuk hidup) diversity
(keragaman) yang artinya beranekaragam makhluk hidup.
Ada banyak keuntungan yang kita dapatkan
dari beranekaragamnya kehidupan di muka bumi. Setiap aneka kehidupan menyimpan
rahasianya sendiri yang pada suatu saat akan dapat dimanfaatkan oleh manusia.
Contohnya hutan tropis. Di dalam hutan tropis, terdapat begitu banyak keanekaragaman
hayati yang belum terjamah oleh pengetahuan manusia. Entah keanekaragaman
hayati tersebut berbentuk aneka hewan atau aneka tumbuh-tumbuhan. Namun menurut
penelitian, beberapa keanekaragaman hayati yang terdapat di hutan tropis
memiliki potensi untuk dijadikan obat-obatan untuk penyakit mematikan seperti
kanker.
Untuk sekadar informasi, banyak sekali
obat-obatan bagi penyakit-penyakit yang ada sekarang ditemukan di hutan-hutan
tropis yang memang masih kaya dengan makhluk-makhluk yang belum terjamah oleh
pengetahuan manusia. Sebagai salah satu negara yang memiliki hutan tropis
terbesar, Indonesia memiliki potensi sebagai rumah bagi obat-obatan untuk berbagai
macam penyakit. Sayangnya, sebagai pemilik hutan tropis, yang memanfaatkan
potensi ini malah bukan Indonesia tapi orang-orang Barat yang lantas menjual
obatnya dengan mahal ke Indonesia. Indonesia, sejauh yang diketahui, memiliki kurang
lebih 900 jenis tanaman obat namun amat disayangkan hanya 120 jenis yang masuk dalam
Materia medika Indonesia.
Selain berpotensi menghadirkan
obat-obatan yang belum pernah dijumpai oleh manusia, keanekaragaman hayati juga
berperan dalam mengurangi tingkat penyebaran suatu virus atau penyakit. Dengan semakin
tingginya keanekaragaman hayati, laju penyebaran beberapa virus dan penyakit
dapat ditahan dan dikontrol. Kenapa bisa? Bisa, karena setiap penyakit dan
virus yang menyerang satu spesies harus beradaptasi dulu dengan spesies lain
jika ingin menyerang speses yang berbeda dari spesies yang telah diserang
sebelumnya. Yang namanya adaptasikan butuh waktu sehingga semakin banyak
spesies yang ada di bumi akan sangat susah bagi satu virus untuk menyebar ke
seluruh makhluk hidup yang ada.
Keanekaragaman hayati juga memberikan manusia suplai makanan
yang (seharusnya) tidak terbatas. Dengan melihat begitu banyaknya
keanekaragaman hayati, sebenarnya yang namanya kelaparan itu sulit untuk
terjadi di bumi. Pasalnya, karena ulah manusia, permasalahan seperti kelaparan
pun akhirnya muncul (problem ini akan dibahas di chapter berikutnya).
Coba dibayangkan, sekitar 80 % sumber makanan kita hanya berasal dari dua puluh
macam jenis tumbuh-tumbuhan. Jadi, sebenarnya masih banyak alternatif makanan
yang dapat kita manfaatkan. Nantinya, tidak semua orang harus makan beras atau
gandum, Di luar yang selama ini kita kenal, ada makanan yang jauh lebih enak
dan bergizi. Jadi, kalau memang produksi beras dan gandum sudah tidak dapat ditingkatkan
lagi, masih ada ribuan tumbuh-tumbuhan yang dapat
kita konsumsi sehingga yang namanya busung lapar itu sebenarnya
bisa dihindari.
Adalah sebuah kesalahan paradigma
pembangunan yang terjadi selama ini. Paradigma pembangunan menginginkan semua
sumber pangan manusia Indonesia itu harus dihomogenisasi. Seluruh rakyat Indonesia
harus makan yang namanya beras. Padahal alam menawarkan keanekaragaman yang
sebenarnya dapat dimanfaatkan dengan baik oleh manusia. Gara-gara tergantung
dengan beras, Indonesia sering sekali mengalami krisis pangan bahkan karena
tidak mampu menyediakan makanan bagi penduduknya, pemerintah kita sampai
melakukan impor beras. Padahal Indonesia sebenarnya mempunyai 400 jenis tanaman
penghasil buah, 370 jenis tanaman penghasil sayuran, 70 jenis tanaman berumbi,
60 jenis tanaman penyegar dan 55 jenis tanaman rempah rempah. Kenapa kita hanya
memakan beras saja. Tidak kreatif tuh namanya.
Selain bermanfaat sebagai sumber
makanan, keanekaragaman hayati juga menjadi sumber bagi kebutuhan sandang dan
papan manusia. Jika tidak ada yang namanya kapas, rami, dan ulat sutera yang
menjadi bahan sandang bagi manusia, bisa-bisa kita hanya bisa berpakaian dengan
kulit binatang aja seperti nenek moyang kita zaman batu dahulu. Berkat adanya
keanekaragaman hayati, bahan baju kita tidak cuma dari kulit binatang aja.
Dengan adanya keanekaragaman hayati,
banyak sekali manfaat yang dapat dipetik oleh kita. Keanekaragaman hayati dapat
menjadi sumber bagi materi-materi industri yang berasal dari sumber-sumber biologis.
Terus juga bisa bernilai bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan tentunya bisa
bernilai ekonomis kalau bisa dikembangkan secara proporsional. Namun yang
terpenting dari adanya keanekaragaman hayati adalah fungsinya sebagai penyangga
keseimbangan alam. Keanekaragaman hayati juga memainkan peranan penting dalam
mengkontrol unsur-unsur kimia di atmosfir dan kesuburan tanah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar