Manusia yang mempunyai rasa ingin tahu terhadap rahasia alam
mencoba menjawab dengan menggunakan pengamatan dan penggunaan pengalaman,
tetapi sering upaya itu tidak terjawab
secara memuaskan. Pada manusia kuno untuk memuaskan mereka menjawab sendiri.
Misalnya kenapa ada pelangi mereka membuat jawaban, pelangi adalah selendang
bidadari atau kenapa gunung meletus jawabannya karena yang berkuasa marah. Dari
hal ini timbulnya pengetahuan tentang bidadari dan sesuatu yang berkuasa.
Pengetahuan baru itu muncul dari kombinasi antara pengalaman dan kepercayaan
yang disebut mitos. Cerita-cerita mitos disebut legenda. Mitos
dapat diterima karena keterbatasan penginderaan, penalaran, dan hasrat ingin
tahu yang harus dipenuhi. Sehubungan dengan dengan kemajuan zaman, maka
lahirlah ilmu pengetahuan dan metode ilmiah.
Puncak pemikiran mitos adalah pada zaman Babilonia yati
kira-kira 700-600 SM. Orang Babilonia berpendapat bahwa alam semesta itu
sebagai ruangan setengah bola dengan bumi yang datar sebagai lantainya dan
langit dan bintang-bintang sebagai atapnya. Namun yang menakjubkan mereka telah
mengenal bidang ekleptika sebagai bidang edar matahari dan menetapkan
perhitungan satu tahun yaitu satu kali matahari beredar ketempat semula,
yaitu365,25 hari. Pengetahuan dan ajaran tentang orang Babilonia setengahnya
merupakan dugaan, imajinasi, kepercayaan atau mitos pengetahuan semacam ini
disebut Pseudo science (sains palsu).
Tokoh-tokoh Yunani dan lainnya yang memberikan sumbangan perubahan
pemikiran pada waktu itu adalah :
a.
Anaximander,
langit yang kita lihat adalah setengah saja, langit dan isinya beredar
mengelilingi bumi ia juga mengajarkan membuat jam dengan tongkat.
b.
Anaximenes,
(560-520) mengatakan unsur-unsur pembentukan semua benda adalah air, seperti
pendapat Thales. Air merupakan salah satu bentuk benda bila merenggang menjadi
api dan bila memadat menjadi tanah.
c.
Herakleitos,
(560-470) pengkoreksi pendapat Anaximenes, justru apilah yang menyebabkan
transmutasi, tanpa ada api benda-benda akan seperti apa adanya.
d.
Pythagoras
(500 SM) mengatakan unsur semua benda adalah empat : yaitu tanah, api, udara
dan air. Ia juga mengungkapkan dalil Pythagoras, sehubungan dengan alam semesta
ia mengatakan bahwa bumi adalah bulat dan seolah-olah benda lain mengitari bumi
termasuk matahari.
e.
Demokritos
(460-370) bila benda dibagi terus, maka pada suatu saat akan sampai pada bagian
terkecil yang disebut Atomos atau atom, istilah atom tetap dipakai sampai saat
ini namun ada perubahan konsep.
f.
Empedokles
(480-430 SM) menyempurnakan pendapat Pythagoras, ia memperkenalkan tentang
tenaga penyekat atau daya tarik-menarik dan data tolak-menolak. Kedua tenaga
ini dapat mempersatukan atau memisahkan unsur-unsur.
g.
Plato(427-345)
yang mempunyai pemikiran yang berbeda dengan orang sebelumnya, ia mengatakan
bahwa keanekaragaman yang tampak ini sebenarnya hanya suatu duplikat saja dari
semua yang kekal dan immatrial. Seperti serangga yang beranekaragam
itumerupakan duplikat yang tidak sempurna, yang benar adalah idea serangga.
h.
Aristoteles
merupakan ahli pikir, ia membuat intisari dari ajaran orang sebelumnya ia
membuang ajaran yang tidak masuk akal dan memasukkan pendapatnya sendiri. Ia
mengajarkanunsur dasar alam yang disebut Hule. Zat ini tergantung kondisi sehinggadapat
berwujud tanah, air, udara atau api. Terjadi transmutasi disebabkan
olehkondisi, dingin, lembah, panas dan kering. Dalam kondisi lembab hule akan
berwujud sebagai api, sedang dalam kondisi kering ia berwujud tanah. Ia juga
mengajarkanbahwa tidak ada ruang yang hampa, jika ruang itu tidak terisi suatu
benda maka ruang itu diisi oleh ether. Aristoteles juga
mengajarkan tentang klasifikasi hewan yang ada dimuka bumi ini.
i.
Ptolomeus
(127-151) SM, mengatakan bahwa bumi adalah pusat tata surya (geosentris),
berbentuk bulat diam seimbang tanpa tiang penyangga.
Avicenna (ibn-Shina abad 11), merupakan ahli
dibidang kedokteran, selain itu ahli lain dari dunia Islam yaitu
Al-Biruniseorang ahli ilmu pengetahuan asli dan komtemporer. Pada abab 9-11
ilmu pengetahuan dan filasafat Yunani banyak yang diterjemahkan dan
dikembangkan dalam bahasa Arab. Kebudayaan Arab berkembang menjadi kebudayaan
Internasional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar