Kamis, 29 Desember 2016

Keanekaragaman Hayati di Pesisir dan di Laut



Indonesia ternyata tidak hanya memiliki kekayaan alam dan keanekaragaman hayati di wilayah daratan saja, ia juga memiliki kekayaan alam di wilayah pesisir dan wilayah lautan. Negara Indonesia memang benar-benar unik. Berbeda dengan mayoritas negara-negara yang ada di dunia, Indonesia adalah salah satu dari sedikit negara yang berpredikat archipelagic state atau negara kepulauan.

Lebih dari itu, Indonesia adalah negara kepuluan terbesar di dunia dengan jumlah pulau sekitar 17.480. Agak salah juga kalau kita katakan bahwa Indonesia ini adalah negara agraris yang sangat land oriented. Padahal nenek moyang kita ini adalah para pelaut-pelaut ulung (kalau tidak ulung, mustahil bisa sampai ke Madagascar, pulau di pesisir Benua Afrika dengan selamat). Jadi, Indonesia ini lebih tepat disebut bangsa maritime daripada bangsa agraris. Dengar-dengar, adalah Belanda yang membuat kita jadi bangsa agraris dengan cara menakut-nakuti nenek moyang kita untuk tidak pergi melaut. Dimunculkanlah mitos mengenai Nyi Roro Kidul. Akhirnya, nenek moyang kita disuruh menanam dan bertani buat kemakmuran bangsa Belanda.

Balik lagi ke tema utama, karena kita sudah kadung dicap bangsa agraris, kita jarang melihat potensi kekayaan dan keanekaragaman hayati yang terdapat di lautan dan wilayah pesisir. Terdapat dua jenis kekayaan di lautan; pertama adalah kekayaan sumber daya hayati seperti ikan, hutan bakau, lamun, terumbu karang yang amat sangat berlimpah di Indonesia; yang kedua adalah kekayaan sumber daya non-hayati yang biasanya berbentuk minyak dan gas, pasir
laut, dan emas.

Karena Indonesia terdiri dari 17.480 pulau yang membentang dari Sabang hingga Merauke, Indonesia memiliki panjang garis pantai terpanjang di dunia yakni sepanjang 95,181 km. Garis pantai ini lebih panjang dari diameter bumi yang panjangnya hanya 12.756 km. Artinya, jika garis pantai dari pulau-pulau di Indonesia ini dijadikan garis lurus maka panjangnya bisa delapan kali panjang diameter bumi! Dengan melihat begitu panjangnya garis pantai yang dimiliki Indonesia, sudah bisa ditebak betapa banyak potensi kekayaan alam yang terdapat di wilayah pesisir Indonesia.

Sebagai negara yang memiliki pesisir yang begitu panjang, Indonesia merupakan surga bagi mangrove atau yang lebih kita kenal sebagai hutan bakau. Di Indonesia setidaknya terdapat delapan family tumbuhan bakau. Memang apa keuntungan memiliki banyak hutan bakau? hutan bakau memiliki begitu banyak fungsi bagi manusia. Khusus di daerah-daerah pesisir, hutan bakau berfungsi mencegah abrasi air laut dan tentunya tsunami. Bila ada gelombang tsunami yang menghantam daerah pesisir, jika di daerah tersebut banyak hutan bakau, dijamin gelombang tsunami tersebut tidak akan membuat keruasakan di tengah kota. Jadi, hutan bakau dapat berfungsi sebagai peredam gelombang dan angin badai serta pelindung pantai dari abrasi.

Hutan bakau juga berfungsi sebagai daerah makanan bagi bermacam biota air seperti ikan, udang, dan kerang-kerangan baik yang hidup di perairan pantai maupun yang hidup di daerah lepas pantai. Bagi biota-biota ini, hutan bakau merupakan tempat persinggahan yang menyediakan mereka makanan-makanan yang “bergizi” bagi mereka.

Sebenarnya banyak sekali hal-hal yang bisa kita manfaatkan dari hutan bakau ini. Yang jelas hutan bakau bisa menjadi penghasil kayu untuk bahan konstruksi atau kayu bakar. Hutan bakau juga dapat dijadikan bahan baku untuk membuat kertas. Selain itu hutan bakau juga dapat menjadi pemasok larva bagi ikan dan udang alam/

Sebagai negara dengan panjang pesisir pantai mencapi 90.000 kilometer, Indonesia tidak hanya memiliki ekosistem hutan bakau yang melimpah tapi juga memiliki kurang lebih 60.000 km2 terumbu karang atau setara dengan 10% dari terumbu karang dunia. Keanekaragaman spesies terumbu karang Indonesia juga sangatlah tinggi. Setidaknya terdapat kurang lebih 450 spesies terumbu karang di wilayah pesisir Indonesia. Begitu banyak manfaat yang kita bisa ambil dari terumbu karang. Namun yang paling penting dari terumbu karang adalah fungsinya sebagai tempat hidup ikan-ikan yang ada di perairan pesisir. Selain itu, terumbu karang juga berfungsi sebagai “benteng” pelindung pantai dari kerusakan yang disebabkan oleh gelombang atau ombak laut.

Fungsi lain dari Terumbu karang yang tidak kalah pentingnya adalah fungsinya sebagai tempat untuk wisata karena keindahan warna dan bentuknya. Sebagai informasi, ada salah satu perusahaan cet besar dunia membayar jutaan dollar hanya untuk mendapatkan paten beberapa warna cetnya dari warna-warna yang terdapat di terumbu karangnya Australia. Bisa anda bayangkan, sampai warna saja ada, manusia harus melihat ke terumbu karang. Namun yang penting dari informasi ini adalah betapa banyaknya warna yang dihasilkan oleh terumbu karang dimana gradasi warnanya menciptakan warna-warna yang tidak pernah kita lihat sebelumnya.

Negeri ini benar-benar merupakan surga bagi makhluk hidup yang ada di bumi. Selain keanekaragaman hayatinya, keindahan relik buminya pun sungguh memikat hati. Seorang naturalis Inggris yang juga Gubernur Jenderal Inggris di Indonesia, Thomas Raffless, menyatakan bahwa Indonesia adalah tempat dimana terdapat begitu banyak spesies primata yang hidup. Tidak Cuma Raffless yang kagum, begitu banyak ahli-ahli asing yang datang ke Indonesia takjub terhadap keindahan alam Indonesia. Tapi ironisnya banyak manusiamanusia yang tinggal di Indonesia sendiri tidak sadar akan anugerah yang diberikan Allah ini.

Karena kayanya Indonesia dengan berbagai macam makhluk ciptaan Allah, para ahli biologi yakin masih banyak spesies-spesies hewan yang ada di Indonesia belum teridentifikasi. Ada kisah menarik dari seorang ahli kelautan asal Berkeley Amerika Serikat bernama, Mark Erdman, yang secara tidak disengaja menemukan jenis ikan aneh di pasar ikan Manado. Usut punya usut, dari 200 nelayan yang ditanya, hanya empat yang pernah menangkap ikan tersebut. Ikan tersebut ternyata merupakan jenis ikan yang belum teridentifikasi dan kelihatannya adalah jenis ikan yang diperkirakan sudah punah.

Tidak heran juga, banyak ilmuwan dunia yang berdoa agar hutan tropis Indonesia tidak menjadi gundul karena ditebang oleh manusiamanusia yang tidak bertanggung jawab. Bukan legal atau illegalnya sebuah pembalakan hutan yang dipermasalahkan para ilmuwan ini, melainkan terancamnya spesies-spesies langka yang terdapat di dalamnya yang dikhawatirkan oleh para ilmuwan ini. Kalau sampai hutan tropis Indonesia gundul maka dapat dipastikan hilang pulalah keanekaragaman hayati yang terdapat di dalamnya.

Seluruh kehidupan yang ada di muka bumi terancam punah akibat ulah tangan-tangan keji segelintir manusia dan kealpaan hampir seluruh umat manusia terhadap lingkungan. Untuk mengetahui seberapa mengerikan makhluk yang bernama manusia, Silahkan lanjutkan perjalanan anda ke chapter berikutnya. Dalam chapter berikut, kita semua akan melihat kejahatan apa aja yang telah dilakukan oleh manusia terhadap bumi tercinta ini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar