Problematika, Tantangan, dan resiko
dalam Kehidupan Modern.
Diantara problematika dalam kehidupan modern adalah masalah
sosial-buaya yang established, sehingga sulit sekali memperbaikinya.
Berbiara tentang masalah sosial budaya berarti berbicara tentang masalah alam
pikiran dan relitas hidup masyarakat. Alam pikiran bangsa Indonesia adalah
majemuk (pluralistik), sehingga pergaulan hidupnya selalu dipenuhi oleh konflik
baik sesama orang Islam maupun orang Islam dengan non Islam.
Adopsi modernisme (westernisme), kendatipun tidak secara
total, yang dilakukan bangsa Indonesia menjadi bangsa yang semi naturalis,
disisi lain adopsinya Idealisme dan naturalisme menjadikan bangsa Indonesia
bersikap tidak menentu. Karena terombang ambing oleh isu-isu tersebut.
Dibidang sosial banyak muncul masalah. Berbagai tindakan
kriminal sering terjadi dan pelanggaran norma-norma bisa dilakukan oleh anggota
masyarakat. Lebih memperhatinkan lagi adalah tindakan penyalahgunaan NARKOBA
oleh anak-anak sekolah, mahasiswa, serta masyarakat. Disamping itu masih banyak
problematika yang dihadapi Bangsa Indonesia dalam kehidupan modern.Untuk
membebaskan bangsa Indonesia dari berbagai persoalan diatas, perlu diadakan
revolusi pandangan.
Dalam kaitan ini, iman dan taqwa yang dapat berperan
menyelesaikan problema tantangan kehidupan modern tersebut
Peran Iman dan Takwa dalam menjawab
Problema dan TantanganKehidupan Modern.
Pengaruh iman terhadap kehidupan manusia sangat besar. Berikut
ini dikemukakan beberapa pokok mamfaat dan pengaruh iman pada kehidupan
manusia.
1.
Iman
melenyapkan kepercayaan pada kekuasaan benda.
Orang yang beriman hanya percaya kepada kekuatan dan
kekuasaan Allah. Kalau Allah hendak memberikan pertolongan, maka tidak
satu kekutanpun yang dapat mencegahnya. Sebaliknya jika Allah hendak menimpakan
bencana maka tidak ada satu kekuatanpun dapat menahan dan mencegahnya.
Kepercayaan dan keyakinan demikian menghilangkan sifat menDewa-Dewakan manusia
yag kebetulan sedang memegang kekuasaan,menghilangkan kepercayaan pada
kesaktian benda-benda kramat,mengikis kepercayaan pada khurafat, takhayul,
jampi-jampi
dan sebagainya. Pegangan orang yang beriman adalah firman Allah surat
al-Fatihah ayat 1-7.
2.
Iman
menanamkan semangat berani mengahadapi maut.
Takut menghadapi maut mennyebabkan manusia menjadi pengecut.
Banyak diantara manusia yang tidak berani mengemukakan kebenaran, karena takut
mengahadapi resiko. Orang beriman yakin sepenuhnya bahwa kematian ditangan
Allah. Pegangan orang beriman mengenai sosil hidup dan mati adalah firman
Allah; “Dimana saja kamu berada, kematian akan datang mendapatkan kamu
kendatipun kamu dalam benteng yang tinggi lagi kokoh” ( an-Nisa, 4;78)
3.
Iman
menanamkan “ self help“dalam kehidupan.
Rezeki atau mata pencaharian memegang peranan penting dalam kehidupan
manusia. Banyak orang melepaskan pendiriannya, karena kepentingan
penghidupannya. Kadang-kadang manusia tidak segan-segan melepaskan prinsip,
menjual kehormatan, bermuka dua, menjilat, dan memperbudak diri karena kepentingan
materi. Pegangan orang beriman dalam hal ini ialah firman Allah :
“Dan tidak ada satu binatang melatapun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi
rezekinya, dan dia mengetahui tempat berdiam binatang dan tempat penyimpanannya
semua tertulis dalam kitab yang nyata. (Hud, 11;6)
4.
Iman
memberikan ketentraman jiwa
Acapkali manusia dilanda resah dan duka cita, serta
digoncang oleh keraguan dan kebimbangan. Orang yang beriman mempunyai
keseimbangan, hatinya tentram ( mutmainnah ) dan tenang. Firman Allah: ....(yaitu)
orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram
dengan
mengingat Allah. Ingatlah hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tentram.
(ar-Ra‟d, 13;28)
5.
Iman
mewujudkan kehidupan yang baik. (halalan tayyibah)
Kehidupan manusia yang baik adalah kehidupan orang yang
selalu melakukan kebaikan dan mengerjakan perbuatan yang baik. Hal ini
dijelaskan dalam firman Allah : “Barang siapa yang mengerjakan amal saleh baik
laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya, akan kami
berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan kami beri balasan
bagi mereka dengan pahal yang lebih baik dari apa yang mereka kerjakan. (
an-nahl, 16;97)
6.
Iman
melahirkan sikap ikhlas, tampa pamrih, kecuali keredaan Allah.
Orang yang beriman senantiasa
konsekuen dengan apa yang telah diikrarkannya, 27 baik dengan
lidahnya dan hatinya. Ia senantiasa berpedoman pada firman Allah :“ katakanlah
: Sesungguhnya sholatku, Ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah,
Tuhan semesta alam.
7.
Iman
memberikan keberuntungan
Orang yang selalu berjalan pada arah yang benar, karena
Allah membimbing dan mengarahkan pada tujuan hidup yang haikiki. Dengan
demikian orang yang beriman adalah orang yang beruntung dalam hidupnya. Hal ini
sesuai dengan firman Allah ;“Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari
Tuhan mereka, dan merekalah orang-orang yang beruntung. ( al-Baqarah, 2;5)
Demikianlah pengaruh dan mamfaat iman pada kehidupan
manusia, ia bukan sekedar kepercayaan yang berada dalam hati, tetapi menjadi
kekuatan yang mendorong dan membentuk sikap dan perilaku hidup. Apabila suatu
masyarakat terdiri dari orang-orang yang beriman, maka akan terbentuk
masyarakat yang aman , tentram, damai dan sejahtera.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar