Rabu, 28 Desember 2016

Problematika Kehidupan Modern



Problematika, Tantangan, dan resiko dalam Kehidupan Modern.

Diantara problematika dalam kehidupan modern adalah masalah sosial-buaya yang established, sehingga sulit sekali memperbaikinya. Berbiara tentang masalah sosial budaya berarti berbicara tentang masalah alam pikiran dan relitas hidup masyarakat. Alam pikiran bangsa Indonesia adalah majemuk (pluralistik), sehingga pergaulan hidupnya selalu dipenuhi oleh konflik baik sesama orang Islam maupun orang Islam dengan non Islam.

Adopsi modernisme (westernisme), kendatipun tidak secara total, yang dilakukan bangsa Indonesia menjadi bangsa yang semi naturalis, disisi lain adopsinya Idealisme dan naturalisme menjadikan bangsa Indonesia bersikap tidak menentu. Karena terombang ambing oleh isu-isu tersebut.

Dibidang sosial banyak muncul masalah. Berbagai tindakan kriminal sering terjadi dan pelanggaran norma-norma bisa dilakukan oleh anggota masyarakat. Lebih memperhatinkan lagi adalah tindakan penyalahgunaan NARKOBA oleh anak-anak sekolah, mahasiswa, serta masyarakat. Disamping itu masih banyak problematika yang dihadapi Bangsa Indonesia dalam kehidupan modern.Untuk membebaskan bangsa Indonesia dari berbagai persoalan diatas, perlu diadakan revolusi pandangan.

Dalam kaitan ini, iman dan taqwa yang dapat berperan menyelesaikan problema tantangan kehidupan modern tersebut

Peran Iman dan Takwa dalam menjawab Problema dan TantanganKehidupan Modern.
Pengaruh iman terhadap kehidupan manusia sangat besar. Berikut ini dikemukakan beberapa pokok mamfaat dan pengaruh iman pada kehidupan manusia.

1.      Iman melenyapkan kepercayaan pada kekuasaan benda.
Orang yang beriman hanya percaya kepada kekuatan dan kekuasaan Allah. Kalau Allah hendak memberikan pertolongan, maka tidak satu kekutanpun yang dapat mencegahnya. Sebaliknya jika Allah hendak menimpakan bencana maka tidak ada satu kekuatanpun dapat menahan dan mencegahnya. Kepercayaan dan keyakinan demikian menghilangkan sifat menDewa-Dewakan manusia yag kebetulan sedang memegang kekuasaan,menghilangkan kepercayaan pada kesaktian benda-benda kramat,mengikis kepercayaan pada khurafat, takhayul,
jampi-jampi dan sebagainya. Pegangan orang yang beriman adalah firman Allah surat al-Fatihah ayat 1-7.

2.      Iman menanamkan semangat berani mengahadapi maut.
Takut menghadapi maut mennyebabkan manusia menjadi pengecut. Banyak diantara manusia yang tidak berani mengemukakan kebenaran, karena takut mengahadapi resiko. Orang beriman yakin sepenuhnya bahwa kematian ditangan Allah. Pegangan orang beriman mengenai sosil hidup dan mati adalah firman Allah; “Dimana saja kamu berada, kematian akan datang mendapatkan kamu kendatipun kamu dalam benteng yang tinggi lagi kokoh” ( an-Nisa, 4;78)

3.      Iman menanamkan “ self help“dalam kehidupan.
Rezeki atau mata pencaharian memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Banyak orang melepaskan pendiriannya, karena kepentingan penghidupannya. Kadang-kadang manusia tidak segan-segan melepaskan prinsip, menjual kehormatan, bermuka dua, menjilat, dan memperbudak diri karena kepentingan materi. Pegangan orang beriman dalam hal ini ialah firman Allah : “Dan tidak ada satu binatang melatapun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya, dan dia mengetahui tempat berdiam binatang dan tempat penyimpanannya semua tertulis dalam kitab yang nyata. (Hud, 11;6)

4.      Iman memberikan ketentraman jiwa
Acapkali manusia dilanda resah dan duka cita, serta digoncang oleh keraguan dan kebimbangan. Orang yang beriman mempunyai keseimbangan, hatinya tentram ( mutmainnah ) dan tenang. Firman Allah: ....(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram
dengan mengingat Allah. Ingatlah hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tentram. (ar-Ra‟d, 13;28)

5.      Iman mewujudkan kehidupan yang baik. (halalan tayyibah)
Kehidupan manusia yang baik adalah kehidupan orang yang selalu melakukan kebaikan dan mengerjakan perbuatan yang baik. Hal ini dijelaskan dalam firman Allah : “Barang siapa yang mengerjakan amal saleh baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya, akan kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan kami beri balasan bagi mereka dengan pahal yang lebih baik dari apa yang mereka kerjakan. ( an-nahl, 16;97)

6.      Iman melahirkan sikap ikhlas, tampa pamrih, kecuali keredaan Allah.
Orang yang beriman senantiasa konsekuen dengan apa yang telah diikrarkannya, 27 baik dengan lidahnya dan hatinya. Ia senantiasa berpedoman pada firman Allah :“ katakanlah : Sesungguhnya sholatku, Ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.

7.      Iman memberikan keberuntungan
Orang yang selalu berjalan pada arah yang benar, karena Allah membimbing dan mengarahkan pada tujuan hidup yang haikiki. Dengan demikian orang yang beriman adalah orang yang beruntung dalam hidupnya. Hal ini sesuai dengan firman Allah ;“Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan mereka, dan merekalah orang-orang yang beruntung. ( al-Baqarah, 2;5)

Demikianlah pengaruh dan mamfaat iman pada kehidupan manusia, ia bukan sekedar kepercayaan yang berada dalam hati, tetapi menjadi kekuatan yang mendorong dan membentuk sikap dan perilaku hidup. Apabila suatu masyarakat terdiri dari orang-orang yang beriman, maka akan terbentuk masyarakat yang aman , tentram, damai dan sejahtera.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar