Kamis, 29 Desember 2016

Konsumsi Air di Dunia Berlerbihan



Memasuki abad ke-19 dan ke-20, konsumsi air menjadi berlipat ganda dibandingkan abad-abad sebelumnya. Meski demikian, bumi masih sanggup untuk memenuhi kebutuhan air umat manusia. Tetapi tatkala pada saat bersamaan dengan berlipat gandanya konsumsi manusia terhadap air, terjadi pula pengrusakan alam seperti deforestasi, pemanasan global, dan pencemaran air, telah membuat kondisi air semakin lama semakin menipis. Walhasil, akses manusia terhadap air bersih menjadi sangat terbatas.

Dari berbagai faktor yang ada, bukan konsumsi atas air yang membuat air bersih menjadi langka; pencemaran air lah yang ternyata memainkan peranan paling besar dalam membuat air bersih menjadi sangat susah untuk diakses manusia. Bayangkan saja 70% permukaan Bumi ditutupi oleh air. Namun kenapa masih ada saja yang kekurangan air? Seorang aktivis lingkungan bernama Vandana Shiva menemukan jawabannya.

Menurut Shiva air yang begitu melimpah di bumi bisa menjadi begitu langka disebabkan oleh terjadinya polusi terhadap sumber daya air oleh semakin banyak industri-industri mencemari air melalui limbah industri mereka. Langkanya air bukan saja disebabkan oleh semakin banyaknya populasi manusia di bumi sebagaimana disangka oleh ilmuwan-ilmuwan negara maju. Langkanya air justru terjadi akibat semakin menggilanya kapitalis menggunakan sumber daya air.

Sebagai contoh, industri modern pembuatan kertas menggunakan 60.000 sampai 190.000 galon air per ton kertas atau rayon. Proses pemutihan menggunakan 48.000 sampai 72.000 galon air tiap ton kapas, dan pemaketan buncis dan buah persik masing-masing bisa mengunakan sampai 17.000 dan 4.000 galon per ton. Bayangkan saja, itu baru beberapa industri yang bergerak di bidang pembuatan kertas dan pemaketan sayur-sayuran.

Pemborosan dan polusi terhadap sumber daya air tidak hanya diakibatkan oleh industri lama seperti yang di atas namun juga oleh industri baru seperti industri komputer. Menurut penelitian yang dilakukan oleh South West Network for Environmental dan Economic Justice and Campaign for Responsible Technology, ditemukan fakta bahwa proses pembuatan chip membutuhkan air dalam jumlah yang banyak. Rata-rata proses satu wafer silikon sepanjang 6 inci membutuhkan 2.275 galon air. Jika rata-rata pabrik memproses 2.000 wafer tiap minggu maka akan dibutuhkan 4.550.000 galon air per minggunya dan 236.600.000 galon per tahunnya. Itu hanya untuk memproduksi wafer silicon doang !

Mungkin karena kelalaian kita, pencemaran terus berlanjut sehingga tidak hanya sungai, dan laut aja yang tercemar, bahkan hujan pun tercemar oleh tindakan-tindakan tidak bertanggung jawab dari manusia. Yuk kita lihat pencemaran-pencemaran apa aja yang telah manusia perbuat sehingga air yang ada di permukaan bumi ini tidak lagi dapat dipergunakan oleh manusia secara optimal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar