Memasuki abad ke-19 dan ke-20,
konsumsi air menjadi berlipat ganda dibandingkan abad-abad sebelumnya. Meski
demikian, bumi masih sanggup untuk memenuhi kebutuhan air umat manusia. Tetapi tatkala
pada saat bersamaan dengan berlipat gandanya konsumsi manusia terhadap air,
terjadi pula pengrusakan alam seperti deforestasi, pemanasan global, dan
pencemaran air, telah membuat kondisi air semakin lama semakin menipis.
Walhasil, akses manusia terhadap air bersih menjadi sangat terbatas.
Dari berbagai faktor yang ada, bukan
konsumsi atas air yang membuat air bersih menjadi langka; pencemaran air lah
yang ternyata memainkan peranan paling besar dalam membuat air bersih menjadi sangat
susah untuk diakses manusia. Bayangkan saja 70% permukaan Bumi ditutupi oleh air.
Namun kenapa masih ada saja yang kekurangan air? Seorang aktivis lingkungan
bernama Vandana Shiva menemukan jawabannya.
Menurut Shiva air yang begitu melimpah
di bumi bisa menjadi begitu langka disebabkan oleh terjadinya polusi terhadap
sumber daya air oleh semakin banyak industri-industri mencemari air melalui limbah
industri mereka. Langkanya air bukan saja disebabkan oleh semakin banyaknya
populasi manusia di bumi sebagaimana disangka oleh ilmuwan-ilmuwan negara maju.
Langkanya air justru terjadi akibat semakin menggilanya kapitalis menggunakan
sumber daya air.
Sebagai contoh, industri modern
pembuatan kertas menggunakan 60.000 sampai 190.000 galon air per ton kertas
atau rayon. Proses pemutihan menggunakan 48.000 sampai 72.000 galon air tiap
ton kapas, dan pemaketan buncis dan buah persik masing-masing bisa mengunakan
sampai 17.000 dan 4.000 galon per ton. Bayangkan saja, itu baru beberapa
industri yang bergerak di bidang pembuatan kertas dan pemaketan sayur-sayuran.
Pemborosan dan polusi terhadap sumber
daya air tidak hanya diakibatkan oleh industri lama seperti yang di atas namun
juga oleh industri baru seperti industri komputer. Menurut penelitian yang dilakukan
oleh South West Network for Environmental dan Economic Justice and
Campaign for Responsible Technology, ditemukan fakta bahwa proses pembuatan
chip membutuhkan air dalam jumlah yang banyak. Rata-rata proses satu
wafer silikon sepanjang 6 inci membutuhkan 2.275 galon air. Jika rata-rata
pabrik memproses 2.000 wafer tiap minggu maka akan dibutuhkan 4.550.000 galon
air per minggunya dan 236.600.000 galon per tahunnya. Itu hanya untuk memproduksi
wafer silicon doang !
Mungkin karena kelalaian kita,
pencemaran terus berlanjut sehingga tidak hanya sungai, dan laut aja yang
tercemar, bahkan hujan pun tercemar oleh tindakan-tindakan tidak bertanggung
jawab dari manusia. Yuk kita lihat pencemaran-pencemaran apa aja yang telah
manusia perbuat sehingga air yang ada di permukaan bumi ini tidak lagi dapat
dipergunakan oleh manusia secara optimal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar