Tugas Generasi
Indigo
Kemampuan
indigo benar-benar kemampuan mandiri, semakin sedikit peran dari kekuatan lain.
Maksud dan tujuan dari kehadiran orang indigo adalah tugas yang diembannya di
muka bumi ini. Orang indigo secara umum mempunyai tugas:
1. Menjaga
harmonisasi alam nyata dan alam supranatural beserta penghuninya, serta manusia
dalam hubungan dengan Tuhan.
2. Membantu
penumbuhan kesadaran pada manusia akan kebenaran yang mulai ditinggalkan.
3. Membantu
pengeliminasian penyebab ketidakseimbangan harmonisasi dan penumbuhan
kesadaran, terutama manusia yang jahat dan buruk ahlaknya dan mahluk lain yang
berusaha menggagalkan usaha ini.
4. Saling
berkoneksasi dan berinteraksi antar indigo dan mahluk di dimensi lain dalam
rangka tugas-tugas di atas.
Upaya Penyembuhan
Indigo
Perlakuan
terhadap anak indigo menurut Soewardi (2006) juga bisa mempercepat kinerja otak
anak indigo agar berfungsi seperti sedia kala. Untuk penyembuhannya antara lain
dilakukan melalui terapi termasuk terapi religius; terapi melalui agama juga
bisa dilakukan. Hindari penyembuhan melalui cara-cara pengobatan yang aneh-aneh
atau di luar medis.
Selain itu kecenderungan para psikolog atau psikiatri memberi
label anak indigo sebagai manusia dengan gejala ADHD (Attention Deficit
Hyperactive Disorder) jelas memberi kategori mental disorder pada sindrom ADHD
tersebut. Karena sakit jiwa tentunya harus ditangani oleh seorang psikiater
dan bukan oleh seorang psikolog. Ironisnya justru seorang psikiater tidak mampu
menyembuhkan penyakit ADHD tersebut sampai sekarang ini. Dalam kurun
penanganan oleh seorang psikiater kemudian gejala ADHD tersebut mulai
tampak berkurang belum tentu menunjukkan efektivitas dari terapinya. Mungkin
juga terjadi secara alamiah justru karena atrofi dari kelenjar pineal itu
sendiri yang menjadi biang keladi semua fenomen yang tampaknya abnormal
tersebut.
Selanjutnya, Erwin (2008) menilai anak indigo adalah anugerah
Ilahi. Dalam pandangan Erwin anak indigo pada dasarnya seumur hidup akan indigo
terus. Di usia anak-anak mereka kerap berontak. Tetapi ketika dewasa, karena
sudah dapat menyesuaikan diri, sikap pemberontaknya berkurang. Artinya,
pendampingan terhadap anak indigo sangat diutamakan, agar mereka dapat tumbuh
secara wajar. Menurutnya, anak indigo pada dasarnya mempunyai cita-cita berbuat
baik dalam menjalani kehidupan di masyarakat. Modalnya sudah di tangan:
memiliki indera keenam, IQ-nya di atas rata-rata dan bijaksana, tinggal
memolesnya saja. Itulah yang kini telah diupayakan di Barat. Sekolah untuk anak
indigo sudah banyak bertebaran. Bagaimana di Indonesia? Itulah yang tengah
dipikirkan oleh mereka yang sangat peduli pada indigo. Jumlah anak indigo di
Indonesia mungkin belum mencapai ratusan. Tetapi dari yang sedikit itu, jika
mendapat bimbingan yang sempurna diharapkan mereka kelak menjadi pemimpin masa
depan yang arif bijaksana, humanis, dan cinta damai.
Terdapat sekolah khusus untuk anak indigo yang dikelola oleh
Organisasi Indigo Indonesia. Karena dengan kemampuan dan kecerdasan mereka
melebihi dari anak seusia mereka lainnya biasanya sering menyebabkan mereka
malas bahkan memberontak. Untuk mengatasi hal tersebut perlunya sistem
pendidikan yang sesuai dengan mereka. Para psikiater yang tertarik menangani
kasus kemunculan anak-anak indigo, bersama mereka mencoba merangkul para orang
tua dalam menghadapi anak-anak indigo.
Sumber: Dra. Lilis Madyawati, M.Si
Tidak ada komentar:
Posting Komentar