You forget that the fruits belong to all and that the land
belongs to no one.
Jean-Jacques Rousseau, 1755
Kejahatan manusia yang untuk terakhir
kalinya disebutkan dalam buku ini tidak kalah parahnya dengan kejahatan-kejahatan
yang telah disebutkan sebelumnya. Kejahatan yang satu ini adalah perampokan
manusia terhadap alam yang mengakibatkan hilangnya kenanekaragaman hayati. Patut
diingat oleh kita semua bahwa kejahatan-kejahatan terhadap alam yang sedang dilakukan
manusia pada akhirnya berdampak pula terhadap makhuk-makhluk lain yang hidup di
muka bumi.
Manusia mengira bumi yang indah ini
diciptakan hanya untuk mereka, padahal terdapat jutaan bahkan milyaran makhluk
lainnya yang berbagi tempat dengan kita. Akibat dari pemanasan global hingga
pencemaran air, kerajaan binatang dan tumbuh-tumbuhan sedang mengalami genosida
ala Hitler. Dan itu, dilakukan oleh makhluk yang menyebut diri mereka makhluk
paling pintar.
Akibat perilaku dzalim manusia-manusia
yang tidak ber tanggung jawab, pemanasan global terjadi dan menjadi momok menakutkan
bagi kehidupan kerajaan binatang dan tumbuhtumbuhan. Padahal hewan dan tumbuh-tumbuhan
itu juga umatumat seperti kita yang punya hak juga atas bumi. Allah berfirman dalam
Al Qur’an bahwa: “Tidak ada seekor binatang pun di muka bumi, tidak
juga satu makhluk pun yang melayang dengan sayapnya, melainkan umat-umat
(juga) seperti kalian. Tidak ada di antara mereka yang kami hapus dari
al-Kitab. Kelak mereka semua akan berkumpul kembali kepada Tuhan mereka”
(Q.S. al-An am, 6:38).
Dari laporan Global Species
Assessment (GSA), manusia adalah sumber utama dari kematian makhluk-makhluk
bumi non-manusia lainnya. Sebuah pembantaian terselubung yang dilakukan manusia
mengakibatkan sekitar 15.589 spesies yang terdiri dari 7.266 spesies satwa dan
8.323 spesies tumbuhan dan lumut kerak, diperkirakan berada dalam resiko
kepunahan.
Sebagaimana yang sudah dijelaskan di chapter
2, bumi yang kita tinggali ini sangat kaya akan keanekaragaman hayati baik
hewan maupun tumbuh-tumbuhan (ingin lebih jelas lagi mengenai apa itu keanekaragaman
hayati? baca saja lagi chapter duanya ya). Sangking banyaknya jumlah
spesies yang ada di muka bumi, diperkirakan masih banyak spesies-spesies yang
belum masuk dalam klasifikasi biologi alias masih menjadi misteri.
Bukannya bersyukur dengan keanekaragaman
yang dihadiahkan Allah, kita malah melakukan hal yang sebaliknya. Perilaku kita
cenderung merusak keanekaragaman hayati daripada menjaganya. Setidaknya
terdapat dua bentuk ancaman terhadap keanekaragaman ini: pertama ancaman tidak
langsung yang berasal dari aktivitas keseharian manusia; kedua ancaman langsung
yang berasal dari manusia dalam bentuk ekploitasi flora dan fauna demi
keuntungan pribadi. Untuk lebih lengkapnya, mari kita bahas ancaman-ancaman terhadap
keanekaragaman apa saja yang dilakukan oleh manusia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar