Hutan adalah paru-paru dunia. Semboyan
itu menunjukkan bahwa Hutan layaknya, paru-paru bagi manusia, adalah sesuatu
yang sangat vital bagi kehidupan bumi. Tanpa hutan, Bumi tak mampu lagi
bernafas. Tanpa hutan, kehidupan di bumi akan menuju kehancuran. Apa yang
membuat hutan begitu pentingnya sehingga tanpa kehadirannya, kehidupan di bumi
akan menuju kehancuran?
Hutan memiliki banyak fungsi dalam
menunjang kehidupan manusia di muka bumi. Fungsi utama hutan adalah menyediakan
pasokan oksigen bagi makhluk hidup seperti manusia dan hewan. Berbeda dari
manusia dan hewan, tumbuh-tumbuhan yang menjadi bagian terpenting dari hutan
menyerap karbon dioksida dan mengeluarkan hasil pernapasannya berupa oksigen.
Jadi, ia menyerap gas yang menjadi racun bagi manusia dan hewan lantas mengeluarkan
gas yang memberikan kehidupan bagi manusia dan hewan. Kalau kita kaitkan dengan
pemanasan global yang terjadi akibat banyaknya produksi emis gas rumah kaca,
maka hutan adalah salah satu solusi untuk mengurangi emisi tersebut karena ia
mampu menyerap karbon dioksida yang merupakan salah satu unsur dari emisi gas
rumah kaca.
Selain itu, hutan menjadi tempat
berlindung sekaligus rumah alami bagi ribuan spesies hewan dan tumbuh-tumbuhan.
Mayoritas keanekaragaman hayati di dunia tersimpan dalam lebatnya hutanhutan seperti
hutan tropis Amazon dan hutan tropis Indonesia. Masih banyak keanekaragaman
hayati yang perlu untuk terus diekplorasi bagi kepentingan umat manusia. Menurut
penelitian, banyak sekali tumbuhan-tumbuhan dalam hutan tropis yang dapat
dijadikan obat untuk menyembuhkan penyakit. Bisa dikatakan hutan adalah laboratorium
dunia yang menyimpan berbagai macam obat yang tinggal ditunggu untuk ditemukan.
Hutan juga menjadi sumber bagi cadangan
air dunia. Dibandingkan daerah-daerah lain yang ada di bumi, hutan merupakan
daerah yang paling banyak menampung air hujan dengan menampung air di bahwa
permukaannya. Memang sudah menjadi karateristik tumbuhtumbuhan yang selalu
menyimpan air di akar-akarnya.
Hutan juga menjadi penyedia kayu bagi
manusia untuk melakukan pembangunan-pembangunan yang mereka butuhkan untuk
kehidupan mereka. Hampir di setiap barang yang kita pakai, kayu akan selalu
menjadi bagian dari barang-barang tersebut.
Karena kegunaannya untuk kepentingan
manusia, hutan telah ditebang oleh manusia sejak ribuan tahun yang lalu agar
pohonnya dapat digunakan. Selain itu penebangan hutan juga dilakukan sebagai
awal mula terciptanya masyarakat pertanian yang semula adalah masyarakat
nomaden atau biasa disebut masyarakat Hunter- Gathered.
Ceritanya, dahulu manusia mengumpulkan
makanan melalui cara berburu dan berladang. Jika dirasa berladang sudah selesai
dan tidak ada lagi hewan yang dapat diburu, maka masyarakat nomaden harus
berpindah mencari tempat baru. Namun setelah ditemukannya cara bagaimana
bertani, maka manusa membuka lahan seluasluasnya agar dapat dijadikan tempat permanen
bagi mereka. Tentunya cara membuka lahan tersebut haruslah dengan cara menebang
hutan yang ada di atasnya.
Fenomena inilah yang disebut
deforestasi. Kata ini berasal dari kata deforestation (penurunan jumlah
hutan). Jadi deforestasi pada awalnya dapat didefinisikan sebagai sebuah proses
konversi lahan dari lahan hutan menuju lahan tempat tinggal maupun lahan pertanian.
Sampai disini deforestasi tidak jadi masalah. Tidak mungkin manusia terus-menerus
tinggal di hutan dengan cara berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat
lainnya (meski sekarang di Kalimantan, ada beberapa suku dayak yang masih
tinggal di hutan dan selalu berpindah-pindah).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar