Kamis, 29 Desember 2016

Deforestasi



Hutan adalah paru-paru dunia. Semboyan itu menunjukkan bahwa Hutan layaknya, paru-paru bagi manusia, adalah sesuatu yang sangat vital bagi kehidupan bumi. Tanpa hutan, Bumi tak mampu lagi bernafas. Tanpa hutan, kehidupan di bumi akan menuju kehancuran. Apa yang membuat hutan begitu pentingnya sehingga tanpa kehadirannya, kehidupan di bumi akan menuju kehancuran?

Hutan memiliki banyak fungsi dalam menunjang kehidupan manusia di muka bumi. Fungsi utama hutan adalah menyediakan pasokan oksigen bagi makhluk hidup seperti manusia dan hewan. Berbeda dari manusia dan hewan, tumbuh-tumbuhan yang menjadi bagian terpenting dari hutan menyerap karbon dioksida dan mengeluarkan hasil pernapasannya berupa oksigen. Jadi, ia menyerap gas yang menjadi racun bagi manusia dan hewan lantas mengeluarkan gas yang memberikan kehidupan bagi manusia dan hewan. Kalau kita kaitkan dengan pemanasan global yang terjadi akibat banyaknya produksi emis gas rumah kaca, maka hutan adalah salah satu solusi untuk mengurangi emisi tersebut karena ia mampu menyerap karbon dioksida yang merupakan salah satu unsur dari emisi gas rumah kaca.

Selain itu, hutan menjadi tempat berlindung sekaligus rumah alami bagi ribuan spesies hewan dan tumbuh-tumbuhan. Mayoritas keanekaragaman hayati di dunia tersimpan dalam lebatnya hutanhutan seperti hutan tropis Amazon dan hutan tropis Indonesia. Masih banyak keanekaragaman hayati yang perlu untuk terus diekplorasi bagi kepentingan umat manusia. Menurut penelitian, banyak sekali tumbuhan-tumbuhan dalam hutan tropis yang dapat dijadikan obat untuk menyembuhkan penyakit. Bisa dikatakan hutan adalah laboratorium dunia yang menyimpan berbagai macam obat yang tinggal ditunggu untuk ditemukan.

Hutan juga menjadi sumber bagi cadangan air dunia. Dibandingkan daerah-daerah lain yang ada di bumi, hutan merupakan daerah yang paling banyak menampung air hujan dengan menampung air di bahwa permukaannya. Memang sudah menjadi karateristik tumbuhtumbuhan yang selalu menyimpan air di akar-akarnya.

Hutan juga menjadi penyedia kayu bagi manusia untuk melakukan pembangunan-pembangunan yang mereka butuhkan untuk kehidupan mereka. Hampir di setiap barang yang kita pakai, kayu akan selalu menjadi bagian dari barang-barang tersebut.

Karena kegunaannya untuk kepentingan manusia, hutan telah ditebang oleh manusia sejak ribuan tahun yang lalu agar pohonnya dapat digunakan. Selain itu penebangan hutan juga dilakukan sebagai awal mula terciptanya masyarakat pertanian yang semula adalah masyarakat nomaden atau biasa disebut masyarakat Hunter- Gathered.

Ceritanya, dahulu manusia mengumpulkan makanan melalui cara berburu dan berladang. Jika dirasa berladang sudah selesai dan tidak ada lagi hewan yang dapat diburu, maka masyarakat nomaden harus berpindah mencari tempat baru. Namun setelah ditemukannya cara bagaimana bertani, maka manusa membuka lahan seluasluasnya agar dapat dijadikan tempat permanen bagi mereka. Tentunya cara membuka lahan tersebut haruslah dengan cara menebang hutan yang ada di atasnya.

Fenomena inilah yang disebut deforestasi. Kata ini berasal dari kata deforestation (penurunan jumlah hutan). Jadi deforestasi pada awalnya dapat didefinisikan sebagai sebuah proses konversi lahan dari lahan hutan menuju lahan tempat tinggal maupun lahan pertanian. Sampai disini deforestasi tidak jadi masalah. Tidak mungkin manusia terus-menerus tinggal di hutan dengan cara berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lainnya (meski sekarang di Kalimantan, ada beberapa suku dayak yang masih tinggal di hutan dan selalu berpindah-pindah).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar