Senin, 26 Desember 2016

Karakteristik Indigo



Generasi indigo menampakkan suatu sifat psikologis yang serba baru dan lain dari yang lain, serta memiliki sejumlah perilaku yang sangat berbeda dengan sebagian besar keajaiban dibandingkan dengan generasi sebelumnya. Berikut ciri-ciri anak indigo dalam The Care and Feeding of Indigo Children (Tobler, 2007 ):
1.      Anak indigo sangat memiliki rasa ingin berbagi serta menghayati hak keberadaannya di dunia serta heran bila ada yang menolaknya.
2.      Sering menyampaikan “siapa dirinya sesungguhnya” kepada orang tuanya.
3.      Sulit menerima otoritas mutlak tanpa alasan, sehingga anak indigo ini tidak pernah mau menunggu giliran
4.      Sangat kecewa bila menghadapi hal-hal tanpa pemikiran kreatif, sering menemukan caranya sendiri tanpa kompromistik.
5.      Tampak seperti antisosial, amat sulit bersosialisasi.
6.      Tidak merespon terhadap sebuah aturan kaku (misal tunggu sampai ayah datang).
7.      Tidak malu meminta apa yang dibutuhkannya
Lebih lanjut Carrol (2008) mengemukakan ciri khas bocah indigo yaitu:
1.      Bertingkah dan memiliki rasa “ini adalah tempat saya” serta tak suka bila orang lain tak berpikir demikian.
2.      Sering memberi tahu kepada orang tua tentang jati diri mereka.
3.      Suka membuat aturan sendiri baik di rumah maupun di sekolah.
4.      Biasanya introvert (suka menyembunyikan perasaan), merasa orang lain tidak pernah dapat memahaminya.
5.      Tidak pernah pelit terhadap kebutuhan pribadi.
6.      Memiliki kemampuan mata batin yang kuat, dapat mengetahui permainan orang dewasa.
7.      Mudah hanyut dalam kecanduan/ kebiasaan jelek lainnya.
Anak indigo memiliki kesadaran yang lebih tinggi daripada kebanyakan orang tentang siapa dan apa tujuan hidup mereka. Anak indigo tak pernah mau diperlakukan seperti anak kecil, tak mau mengikuti tata cara maupun prosedur yang ada. Anak ini cerdas dan kreatif baik mental maupun spiritual. Ketika baru lahir jasmaninya tampak kecil tidak sematang mental dan spiritualnya. Pertumbuhan fisik anak indigo tak jauh berbeda dengan anak lainnya, batinnya cenderung sangat dewasa. Tidak jarang mereka sering memberi nasehat orang tuanya masing-masing.
Anak indigo sering dianggap aneh, suka berbicara sendiri, dapat melihat masa lalu dan masa depan serta cenderung lebih matang dari usianya. Karena kecerdasannya di atas rata-rata, maka mereka mampu melakukan hal-hal yang bahkan belum pernah mereka pelajari sebelumnya. Sebagai contoh seorang bocah indigo di Jakarta yang berusia 8 tahun memiliki kemampuan lebih, mampu menguasai bahasa Inggris, Arab, bahkan Belanda melebihi kemampuannya dalam berbahasa Indonesia. Dia sanggup menghipnotis ribuan jama’ah pengajian yang mayoritas usianya lebih tua dari dia dengan retorika yang indah dan mengena. Dia pun mampu membuat arsitektur rumah berlantai empat sehebat arsitektur kelas dunia (The largest Indonesian Community).
Karena sering berbicara sendiri, banyak orang tua anak Indigo menyangka anak mereka menyandang autisme atau hiperaktif. Ciri lain yang mudah dikenali ialah memiliki kemampuan spiritual tinggi. Dia dapat melihat mahluk atau materi-materi halus yang tidak tertangkap oleh indra penglihatan biasa. Kemampuan spiritual ini berada dalam wilayah ESP (Extra- Sensory Perception) atau indera keenam yang dapat menjelajah ruang dan waktu. Ketika jasmani anak indigo berada di suatu tempat, pada saat bersamaan dia tahu apa yang terjadi di lokasi lain.
Karena keanehannya ada beberapa orang tua dan masyarakat yang belum dapat menerima sepenuhnya. Hal ini senada dengan pernyataan beberapa psikolog yang berpendapat bahwa lebih baik kemampuan anak indigo ini dinormalkan kembali seperti manusia biasa lainnya. Sadardjoen (2010) menyarankan kepada para orang tua untuk “menormalkan” anak-anak istimewa ini, untuk menumpulkan kemampuan si anak dengan cara memberi pengertian kepada mereka bahwa apa yang diketahui si anak semata-mata faktor kebetulan. Sadardjoen berpendapat untuk menumpulkan kelebihan dari anak indigo ini berdasarkan atas rasa khawatir si anak akan tersiksa dengan kelebihan yang dimiliki. Kemampuannya justru akan membuat anak menjadi tidak realistis dan malas, sebab jika suatu saat dia memusatkan energi anak indigo dapat membayangkan soal-soal yang akan keluar dalam ujian sehingga membuatnya malas belajar.
Menurut Leo (2009), ciri lain anak indigo adalah suka menyendiri. Begitu berada pada suatu situasi atau lingkungan baru, anak indigo akan mencermati keadaan sekelilingnya dengan sangat teliti. Kemampuan mereka mengenal suasana dan individu luar biasa. Walaupun terkadang mereka terlihat acuh tak acuh, sebenarnya di balik itu mereka paham apa yang sedang terjadi.
Di bawah ini beberapa karakteristik anak berbakat yang indigo:
1.      Memiliki sensitivitas tinggi
2.      Memiliki energi berlebih untuk mewujudkan rasa ingin tahunya yang berlebihan
3.      Mudah bosan
4.      Menentang otoritas bila tidak berorientasi demokratis
5.      Memiliki gaya belajar tertentu
6.      Mudah frustrasi karena banyak ide namun kurang sumber yang dapat membimbingnya.
7.      Suka bereksplorasi, tidak dapat duduk diam kecuali pada objek yang menjadi minatnya
8.      Sangat mudah jatuh kasihan pada orang lain
9.      Mudah menyerah dan terhambat belajar jika di awal kehidupannya mengalami kegagalan

Sumber:  Dra. Lilis Madyawati, M.Si

Tidak ada komentar:

Posting Komentar