Generasi
indigo menampakkan suatu sifat psikologis yang serba baru dan lain dari yang
lain, serta memiliki sejumlah perilaku yang sangat berbeda dengan sebagian
besar keajaiban dibandingkan dengan generasi sebelumnya. Berikut ciri-ciri anak
indigo dalam The Care and Feeding of Indigo Children (Tobler, 2007 ):
1. Anak
indigo sangat memiliki rasa ingin berbagi serta menghayati hak keberadaannya di
dunia serta heran bila ada yang menolaknya.
2. Sering
menyampaikan “siapa dirinya sesungguhnya” kepada orang tuanya.
3. Sulit
menerima otoritas mutlak tanpa alasan, sehingga anak indigo ini tidak pernah
mau menunggu giliran
4. Sangat
kecewa bila menghadapi hal-hal tanpa pemikiran kreatif, sering menemukan caranya
sendiri tanpa kompromistik.
5. Tampak
seperti antisosial, amat sulit bersosialisasi.
6. Tidak
merespon terhadap sebuah aturan kaku (misal tunggu sampai ayah datang).
7. Tidak
malu meminta apa yang dibutuhkannya
Lebih lanjut Carrol (2008) mengemukakan ciri khas bocah
indigo yaitu:
1. Bertingkah
dan memiliki rasa “ini adalah tempat saya” serta tak suka bila orang lain tak
berpikir demikian.
2. Sering
memberi tahu kepada orang tua tentang jati diri mereka.
3. Suka
membuat aturan sendiri baik di rumah maupun di sekolah.
4. Biasanya
introvert (suka menyembunyikan perasaan), merasa orang lain tidak pernah dapat
memahaminya.
5. Tidak
pernah pelit terhadap kebutuhan pribadi.
6. Memiliki
kemampuan mata batin yang kuat, dapat mengetahui permainan orang dewasa.
7. Mudah
hanyut dalam kecanduan/ kebiasaan jelek lainnya.
Anak indigo memiliki kesadaran yang lebih tinggi daripada
kebanyakan orang tentang siapa dan apa tujuan hidup mereka. Anak indigo tak
pernah mau diperlakukan seperti anak kecil, tak mau mengikuti tata cara maupun
prosedur yang ada. Anak ini cerdas dan kreatif baik mental maupun spiritual.
Ketika baru lahir jasmaninya tampak kecil tidak sematang mental dan
spiritualnya. Pertumbuhan fisik anak indigo tak jauh berbeda dengan anak
lainnya, batinnya cenderung sangat dewasa. Tidak jarang mereka sering memberi
nasehat orang tuanya masing-masing.
Anak indigo sering dianggap aneh, suka berbicara sendiri,
dapat melihat masa lalu dan masa depan serta cenderung lebih matang dari
usianya. Karena kecerdasannya di atas rata-rata, maka mereka mampu melakukan
hal-hal yang bahkan belum pernah mereka pelajari sebelumnya. Sebagai contoh
seorang bocah indigo di Jakarta yang berusia 8 tahun memiliki kemampuan lebih,
mampu menguasai bahasa Inggris, Arab, bahkan Belanda melebihi kemampuannya
dalam berbahasa Indonesia. Dia sanggup menghipnotis ribuan jama’ah pengajian
yang mayoritas usianya lebih tua dari dia dengan retorika yang indah dan
mengena. Dia pun mampu membuat arsitektur rumah berlantai empat sehebat
arsitektur kelas dunia (The largest Indonesian Community).
Karena sering berbicara sendiri, banyak orang tua anak Indigo
menyangka anak mereka menyandang autisme atau hiperaktif. Ciri lain yang mudah
dikenali ialah memiliki kemampuan spiritual tinggi. Dia dapat melihat mahluk
atau materi-materi halus yang tidak tertangkap oleh indra penglihatan biasa.
Kemampuan spiritual ini berada dalam wilayah ESP (Extra- Sensory Perception)
atau indera keenam yang dapat menjelajah ruang dan waktu. Ketika jasmani
anak indigo berada di suatu tempat, pada saat bersamaan dia tahu apa yang
terjadi di lokasi lain.
Karena keanehannya ada beberapa orang tua dan masyarakat yang
belum dapat menerima sepenuhnya. Hal ini senada dengan pernyataan beberapa
psikolog yang berpendapat bahwa lebih baik kemampuan anak indigo ini
dinormalkan kembali seperti manusia biasa lainnya. Sadardjoen (2010)
menyarankan kepada para orang tua untuk “menormalkan” anak-anak istimewa ini,
untuk menumpulkan kemampuan si anak dengan cara memberi pengertian kepada
mereka bahwa apa yang diketahui si anak semata-mata faktor kebetulan.
Sadardjoen berpendapat untuk menumpulkan kelebihan dari anak indigo ini
berdasarkan atas rasa khawatir si anak akan tersiksa dengan kelebihan yang
dimiliki. Kemampuannya justru akan membuat anak menjadi tidak realistis dan
malas, sebab jika suatu saat dia memusatkan energi anak indigo dapat
membayangkan soal-soal yang akan keluar dalam ujian sehingga membuatnya malas
belajar.
Menurut Leo (2009), ciri lain anak indigo adalah suka
menyendiri. Begitu berada pada suatu situasi atau lingkungan baru, anak indigo
akan mencermati keadaan sekelilingnya dengan sangat teliti. Kemampuan mereka
mengenal suasana dan individu luar biasa. Walaupun terkadang mereka terlihat
acuh tak acuh, sebenarnya di balik itu mereka paham apa yang sedang terjadi.
Di bawah ini beberapa karakteristik anak berbakat yang
indigo:
1. Memiliki
sensitivitas tinggi
2. Memiliki
energi berlebih untuk mewujudkan rasa ingin tahunya yang berlebihan
3. Mudah
bosan
4. Menentang
otoritas bila tidak berorientasi demokratis
5. Memiliki
gaya belajar tertentu
6. Mudah
frustrasi karena banyak ide namun kurang sumber yang dapat membimbingnya.
7. Suka
bereksplorasi, tidak dapat duduk diam kecuali pada objek yang menjadi minatnya
8. Sangat
mudah jatuh kasihan pada orang lain
9. Mudah
menyerah dan terhambat belajar jika di awal kehidupannya mengalami kegagalan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar