Rabu, 28 Desember 2016

Sejarah Pemikiran Manusia Tentang Tuhan (Pemikiran Barat)



Konsep Ketuhanan menurut pemikiran manusia adalah konsep yang didasarkan atas hasil pemikiran baik melalui pengalaman lahiriyah maupun batiniyah, baik yang bersifat pemikiran rasional maupun pengalaman batin. Dalam literatur sejarah agama, dikenal dengan Teori evolusionisme, yaitu teori yang menyatakan adanya proses dari kepercayaan yang amat sederhana, lama kelamaan meningkat menjadi sempurna. Teori tersebut mula-mula dikemukakan oleh Max Muller, kemudian disusul oleh EB Taylor, Robertson Smith, Luboock dan Jevens. Proses perkembangan pemikiran tentang Tuhan menurut evolusionisme adalah sebagai berikut:

a.       Dinamisme
Menurut ajaran ini manusia jaman primitif telah mengakui adanya kekuatan yang berpengaruh dalam kehidupan. Mula-mula sesuatu yang berpengaruh tersebut ditujukan pada benda. Setiap mempunyai pengaruh pada manusia, ada yang berpengaruh positif dan ada yang berpengaruh negatif. Kekuatan ada pada pengaruh tersebut dengan nama yang berbeda-beda, seperti mana (Malaysia), dan tuah (melayu), dan sakti (india) yakni kekuatan gaib.

b.      Animisme
Disamping kepercayaan dinamisme, masyarakat primitif juga mempercayaai adanya roh dalam hidupnya. Setiap benda yangdianggap benda baik, mempunyai roh. Oleh masyarakat primitif , roh dipercayaisebagai sesuatu yang aktif sekalipun bendanya telah mati. Oleh karena itu, roh dianggap sebagai sesuatu yang selalu hidup, mempunyairasa senang, rasa tidak senang serta mempunyai kebutuhan-kebutuhan. Roh akan senang apabila kebutuhannya dipenuhi.

c.       Politeisme
Kepercayaan dinamisme dan animisme lama-kelamaan tidak memberikan kepuasan, karena terlalu banyak menjadi sanjungan dan pujaan. Roh yang lebih dari yang lain kemudian disebut Dewa mempunyai tugas dan kekuaasaan tertentu sesuai dengan bidangnya. Ada Dewa yang bertanggung jawab terhadap cahaya, ada yang membidangi masaalah angin, adapula yang membidangi masalah air dan lain sebagainya.

d.      Henoteisme
Politeisme tidak memberikan kepuasan terutama terhadap kaum cendekiawan. Oleh karena itu dari dewa-dewa yang diakui mempunyai kekuatan yang sama. Lama kelamaan kepercayaan manusia meningkat menjadi lebih definitif (tertentu). Satu bangsa mengakui satu dewa yang disebut dengan Tuhan, namun manusia masih mengakui tuhan (ilah) bangsa lain. Kepercayaan satu Tuhan untuk satu bangsa disebut dengan Henoteisme (Tuhan tingkat nasional)

e.       Monoteisme
Kepercayaan dalam bentuk henoteisme melangkah menjadi monoteisme. Alam monoteisme hanya mengakui satu Tuhan untuk seluruh bangsa dan bersifat internasional.
Evolusionisme ditentang oleh Andrew lang (1898) dia mengemukakan bahwa orang-orang berbudaya rendah juga sama dengan monoteismenya dengan orang-orang Kristen. Mereka mempunyai kepercayaan pada wujud yang Agung dan sifat-sifat khas pada Tuhan mereka, yang tidak mereka berikan pada wujud yang lain.
Dengan lahirnya pendapat Andrew lang, maka berangsur-angsur golongan evolusionisme
menjadi reda dan sebaliknya sarjana-sarjana eropa mulai menentang evolusionisme dan mulai memperkenalkan toeri baru.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar